PEKANBARU, GORIAU.COM - Pengamat politik di Riau berpendapat Indonesia membutuhkan presiden yang benar-benar mengerti permasalahan besar yang dihadapi bangsa ini terutama korupsi yang membabi buta akibat penerapan sistem yang salah baik di pusat maupun daerah.

''Dibutuhkan seorang presiden yang menghargai martabat bangsa ini. Sebentar lagi bakal masuk anggota DPR satu komisi terdiri dari banyak partai politik dalam kasus minyak dan gas bumi,'' ujar pengamat politik di Riau, Fauzi Kadir, di Pekanbaru, Senin (9/12/2013).

Kadir yang pernah membidani lahirnya Partai Amanat Nasional Riau selama delapan bulan lebih dari mulai tahun 1998 dengan jabatan ketua DPW PAN Riau mengatakan, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sangat besar dan berat.

Untuk kasus korupsi yang sudah menjadi mentalitas, bukan sekedar persoalan kaya atau miskin. Di Indonesia sudah mengakar budaya korupsi sehingga kalau tidak melakukan perbuatan itu, akan mendapat cemooh orang lain.

Seperti perputaran uang yang tidak sehat karena hampir 70 persen berada di pusat atau Jakarta dan membuat sisanya sekitar 30 persen berada di masing-masing provinsi dan itupun terpusat di ibu kota provinsi.

''Kita ingin menciptakan kondisi yang sehat, tapi cuaca tidak mendukung. Akhirnya berlumuran karena tidak jelas oleh sebab sistem yang salah ditambah lagi dengan individu yang bersifat korup,'' katanya. ***