PEKANBARU, GORIAU.COM - Jebolnya beberapa kampus sebagai benteng moral dalam memerangi narkoba membuat geram banyak pihak, utamanya pemerintah dan kalangan pendidik.

''Indonesia dalam situasi darurat narkoba, Pramuka harus mengambil peran yang lebih konkrit, jangan main-main, ini soal generasi, kita akan kalah dalam persaingan global jika generasi muda terjerat narkoba,'' ujar Menkumham, Yasonna Laoly dalam pertemuan singkat di Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau dengan Pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka dan Kwarda Prov Riau, Minggu siang (21/12/2014).

Kak Suriyadi, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka menjelaskan Pramuka sudah beraksi memberantas narkoba, tapi jebolnya kampus menjadi peringatan keras bagi semua. ''Ini bukan soal tempat ditemukannya narkoba, apakah itu dikampus atau di rumah ibadah, tapi ini soal kita yang mulai lengah, besok di pembukaan Musda Gerakan Pramuka Riau akan kita ingatkan kembali,'' jelas Suriyadi.

Hadir dalam pertemuan singkat itu beberapa andalan nasional Kwarnas Pramuka seperti pelatih senior Kak Andi Fachry Makkasau, Hendro Ekwarso, Hariqo Wibawa Satria serta Adillah Yuswanti

Sementara itu Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman di tempat yang sama memastikan bahwa narkoba akan dibahas dengan serius dalam Musyawarah Daerah Gerakan Pramuka Riau yang  berlangsung empat hari, Senin-Kamis (22-25/12/2014)

''Musda Pramuka harus menghasilkan rekomendasi strategis yang bisa dilaksanakan, agar Riau bebas narkoba,'' ujar Arsyadjuliandi Rachman yang juga Mabida Gerakan Pramuka Riau ini. (rls)