BENGKALIS GORIAU.COM - Isu penculikan anak yang sedang heboh-hebohnya mengakibatkan keresahan sejumlah orang tua di Bengkalis dan Rupat. Warga sangat tidak nyaman karena khawatir anaknya ikut menjadi korban.

''Katanya di Bantan sudah ada anak yang diculik ya?, seperti di Desa M sana, kabarnya sudah ada yang diculik,'' tanya Dewi (30), warga Desa Bantan Tengah, ketika ditemui di kediamannya, Kamis (28/8/2014).

Adanya isu penculikan anak, membuat ibu dari dua orang anak ini mengaku sangat khawatir dan resah. ''Bagaimana tak risau, anak dua yang satu sekolah di SD dan satu lagi baru masuk TK. Kadang pas bekerja kepikiran ke anak, aman atau tidak,'' ucapnya.

Maraknya isu penculikan anak dan meresahkan warga ini, juga terjadi diPulau Rupat. Seperti diungkapkan Anggota DPRD Bengkalis Daerah Pemilihan (Dapil) Rupat Abdul Kadir. Ia menerima informasi, kini warga setempat sedang was-was karena maraknya isu aksi penculikan anak.

''Ya, warga di sana (Pulau Rupat) juga ada yang melaporkan ke Kami terkait isu penculikan anak itu. Warga juga sudah merasa was-was dan takut. Penculik anak itu, warga menyebutnya dengan istilah 'penyabit'," ungkap Kadir, Jumat (29/8/2014).

Aksi isu penculikan anak yang sudah meresahkan itu, Politisi PANBengkalis dan terpilih kembali sebagai Anggota DPRD Periode 2014-2019ini meminta Pemerintah Desa untuk mengaktifkan kembali pos-pos keamanan lingkungan (Poskamling) seluruh Rukun Tetangga (RT) masing-masing.

''Kami meminta kepada Pemerintah Kecamatan untuk menghimbau PemerintahDesa, mengaktifkan secara maksimal keberadaan Poskamling. Setiap wargayang tidak dikenal wajib melapor dan harus dicari tahu. Siapa yang tidak resah dan khawatir, kalau anaknya jadi korban penculikan, karena daerah  sudah tidak merasa aman,'' katanya.(jfk)