SELATPANJANG, GORIAU.COM - Pembangunan jembatan Selat Rengit dipastikan tidak akan tuntas hingga Desember 2014. Kontrak pembangunan jembatan itu akan segera diputuskan.


Demikian disampaikan Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, kepada sejumlah awak media ketika melakukan kunjungan langsung ke lokasi pembangunan JSR di Desa Mekong Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Rabu (22/10/2014) pagi.
"Kontraktor sudah tidak memenuhi kewajiban sesuai perjanjian. Saya minta Kadis PU untuk memutuskan kontrak kerja, kita minta BPKP audit berapa kekurangan kita bayar," kata Bupati.
Kemudian, terkait kelanjutan JSR, Irwan menjelaskan sebelum dilanjutkan pihaknya akan meminta audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hasil audit akan jadi rujukan apakah Pemkab harus membayar kekurangan bayar tersebut ke kontraktor atau tidak.
"Kalau kontraktor tidak puas, mereka bisa saja menggugat, kita siap menempuh jalur hukum," kata Irwan lagi.
Untuk selanjutnya, pada tahun 2015 akan dilakukan review atau penyesuaian baik dari segi anggaran dan desain proyek. Baru pada 2016 akan dilakukan tender untuk kelanjutan pengerjaan proyek dimaksud.
"Kontraktor sekarang tentu otomatis di-blacklist," tegas dia.
Irwan juga menegaskan pembangunan jembatan sudah masuk dalam program pembangunan jangka panjang baik Pemkab maupun Provinsi. Bukan hanya Selat Rengit, Pemkab juga akan membangun jembatan Sungai Suir, Jembatan Ketapang-Pelantai, dan Jembatan Air Mabuk-Futong (Pelalawan).
"Dalam waktu dekat kita akan rapat dengan pihak provinsi dan pusat. Kita akan bagi mana diantara jembatan yang akan dibangun ini dibiayai provinsi dan mana yang dibiayai pusat," jelas dia.
Untuk itulah Irwan mengharapkan dukungan seluruh komponen masyarakat Meranti karena proyek-proyek yang dibangun itu semata-mata untuk kesejahteraan dan kemudahan masyarakat. Proyek itu sangat dibutuhkan karena jika tidak sekarang,  kapan lagi Kepulauan Meranti memulai pembangunan infrstruktur yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Mengenai keterlambatan penyelesaian pembangunan, saya kira tidak ada masalah karena banyak proyek multiyears yang juga mengalami keterlambatan seperti proyek jembatan di Pekanbaru dan Siak. Namun memang tidak banyak yang menanggapi, tidak seperti di Meranti ini. Bahkan sampai ada yang mengatakan seluruh anggaran proyek ini sudah cair. Itu ngawur," tegas Bupati.
Untuk itulah Bupati meminta kalangan pers memuat informasi yang objektif. Dia juga meminta masyarakat membuat tanggapan yang berimbang dan objektif dan jangan terpancing statemen-statemen bernuansa politis.
"Mohon informasikan secara objektif karena ini kebutuhan masyarakat. Jangan terpancing pernyataan yang sifatnya politis sehingga memperkeruh suasana di daerah kita yang sudah aman ini," tutup Bupati.(zal)