PEKANBARU, GORIAU.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sudah menggelontorkan dana spektakuler dalam upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau. Tak tanggung-tanggung, tempo satu bulan saja, uang yang dikucurkan dalam operasi tersebut sudah Rp60 miliar.


Situasi ini kian diperburuk, mengingat mata uang Rupiah anjlok hingga menembus Rp14 ribu. Padahal segala pembiayaan, baik penyewaan helikopter untuk waterbombing maupun teknologi modifikasi cuaca (TMC) menggunakan kurs Dollar.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edward Sanger menyebut, sejak Juli sampai Agustus 2015, pihaknya telah mengeluarkan biaya Rp60 miliar. Dana itu buat menyewa helikopter waterbombing, serta operasional modifikasi cuaca.


"Jika Helikopter yang disewa BNPB untuk bom air sekitar Rp150 juta perjam, maka dalam sebulan terakhir ini sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp60 miliar. Pembayaran sewa Heli dari Rusia itu dengan menggunakan uang Dollar Amerika. Setelah Dollar naik, harga perjam pun naik jadi Rp190 juta perjam." bebernya.


Walau dengan biaya mahal, hingga kini bencana kabut asap dan kebakaran lahan dan hutan masih saja terus terjadi, tak hanya di Riau, melainkan provinsi lain seperti Sumatera Selatan dan Jambi. Bahkan beberapa kota di Riau, seperti Pekanbaru, Pelalawan dan Inhu hingga kini masih terselimuti asap. (Had)