SELATPANJANG, GORIAU.COM - Beredar kabar bahwa pembangunan jembatan di Desa Bokor (antara Dusun Durian dengan Dusun Manggis) Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, yang diminta Bupati Meranti Drs H Irwan MSi tuntas tahun ini, tidak bisa dikerjakan. Hal itu setelah keluar Peraturan Presiden No 36 tahun 2015 tentang rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara tahun 2015.

Permintaan itu sebenarnya telah disampaikan H Irwan, Rabu (11/2/2015). Kata H Irwan, tahun ini Ia menginginkan pembangunan jembatan itu diselesaikan. Ia juga heran kenapa pembangunan jembatan yang hanya Rp5 miliar itu tidak mampu di selesaikan, padahal uang ada dan sudah dianggarkan sebanyak 3 kali.Belum sempat dikerjakan pembangunan jembatan itu, beredar kabar bahwa tidak bisa dilaksanakan pada APBD murni tahun 2015 ini. Sebab ada rasionalisasi pagu SKPD sebesar 25 persen, dimana sesuai Perpres No 36 tahun 2015 tentang APBN itu, seluruh SKPD diminta untuk melakukan evaluasi kembali terhadap program dan kegiatan. Untuk di Dina PU Meranti sendiri, ada pengurangan anggaran mencapai Rp80 miliar. Hal ini pula lah menyebabkan puluhan proyek terpaksa ditunda pengerjaannya.Sebagaimana disampaikan Kadis PU Kepulauan Meranti, Ardhahni, ketika dihubungi GoRiau, Minggu (19/4/2015) lalu. Kata Ardhahni, atas pemotongan itu, Dinas PU akan memprioritaskan pembangunan/ proyek yang langsung menyentuh ke masyarakat. "Misalnya jembatan di Kengkam (Bina Maju), Beran, itu harus kita kerjakan karena tidak ada alternatif lain (penyeberangannya, red). Kalau tidak dilaksanakan, ini akan susah," kata Ardhahni.Sementara yang masih bisa menggunakan alternatif langsung, seperti penyeberangan ada ada sampan/ kempangnya, besar kemungkinan akan dipending pembangunannya. "Puluhan proyek terpaksa kita tunda pengerjaannya atas pengurangan Rp80 miliar ini," tambah Ardhahni.Di tempat lain, Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti Dedi Putra SHi, meminta yang dipotong itu jangan sifatnya pembangunan yang vital. "Saya sudah tegaskan kemarin bahwa kegiatan seremonial, pelatihan di SKPD yang harus dipotong. Namun, kalau untuk pembangunan jangan dipotong, kalau bisa dikurangi saja volumue nya," kata Dedi Putra.Untuk itu, dalam waktu dekat Komisi II DPRD Kepulauan Meranti akan memanggil hearing Dinas PU untuk meminta kejelasan seperti apa pembangunan Meranti kedepannya setelah adanya pemotongan 25 persen sesuai dengan Perpres No 36 tahun 2015 tersebut. "Kita akan panggil hearing dinas PU, kita ingin tahu banyak seperti apa pembangunan kedepannya di Meranti ini," ujar Dedi Putra lagi.Sekedar informasi, lokasi jembatan penyeberangan Dusun Durian ke Dusun Manggis Desa Bokor itu saat ini masih menggunakan sampan dayung. Untuk itu, harapan besar telah tertanam di hati masyarakat Bokor, setelah ada pernyataan dari Bupati Meranti Drs H Irwan MSi bahwa tahun ini jembatan yang 3 tahun belakangan ini tidak tuntas-tuntas, akan dibangun dan disiapkan pada tahun 2015.(zal)