SELATPANJANG, GORIAU.COM - Dengan diumumkan naiknya harga premium dari Rp6.800 menjadi Rp7.300 perliter, memberikan angin segar bagi pengusaha jasa angkutan atau transportasi laut. Speed boat tujuan Selatpanjang - Pekanbaru telah menaikkan harga tiket, namun ada jasa transportasi yang tidak bisa menaikkan harganya.

Mereka adalah para penarik becak. Becak yang merupakan angkutan tradisional ini tidak bisa menyesuaikan dengan kenaikan BBM. Ridwar (39) salah seorang penarik becak mengatakan dirinya tidak bisa menaikkan tarif, sebab berdampak bagi pendapatannya nantinya. Dimana, para penumpang atau masyarakat tidak lagi berminat untuk menggunakan jasanya dalam bepergian. "Kalau dinaikan ongkos becak, saya takut masyarakat tidak mau lagi naik becak. Sementara saya tidak punya mata pencaharian lain selain ojek beca", ujarnya. Sementara itu, berdasarkan data kenaikan BBM sejak November 2014, harga Premium mencapai Rp8.500 per liter dari Rp 6.500, maka pihak transportasi menaikan harga tiket mencapai 40 persen yakni jika pada awalnya hanya Rp120 ribu maka dinaikkan menjadi Rp175 ribu, ironis nya ketika harga BBM diturunkan oleh pemerintah, para pengusaha transportasi laut tersebut tetap bertahan dengan tarif yang lama. Sementara itu, semula harga tiket Rp160 ribu naik menjadi Rp165 ribu. Dengan kenaikan harga  tiket tersebut  Sutrisno (21) salah seorang calon penumpang Kapal Speed Boat tujuan Pekanbaru, mengatakan, sangat keberatan dengan ulah para pengusaha transportasi laut yang selalu menaikan tarif tiket secara sepihak saat pemerintah menaikan harga BBM. "Harga tiket Speed boat tujuan Selatpanjang Pekanbaru sekarang naik jadi Rp165 ribu, padahal BBM hanya naik Rp5 ribu," kesal Sutrisno.(zal)