SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Kendati bangsa Indonesia sudah 69 tahun terbebas dari penjajah, namun warga Kabupaten Siak yang berada di Desa Merempan Hilir dan Teluk Merempan, Kecamatan Mempura, mengaku baru merasa merdeka. Hal itu setelah sekitar 500 kepala keluarga yang mendiami dua desa mulai menikmati listrik dari PT PLN Ranting Siak bulan Agustus 2014 lalu.

"Sejak rumah kami dialiri listrik PLN, baru terasa merdeka, ditambah jalan juga sudah diaspal pemerintah daerah. Padahal, berpuluh-puluh tahun tak pernah merasakan listrik bisa hidup 24 jam. Biasanya pakai mesin genset yang bisa dinikmati pukul 18.00 WIB hingga 11.00 WIB malam, itupun biayanya cukup mahal," kata Mia, warga Merempan Hilir kepada GoRiau.com, baru-baru ini.

Sayangnya, lanjut Mia, kemerdekaan yang dirasakan warga itu perlahan-lahan sirna. Karena biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli pulsa listrik pra bayar semakin memberatkan warga.

"Setelah listrik terpasang dengan daya 1.300, pulsa harga Rp100 ribu tertulis jumlah Kwh nya 92. Dua bulan kemudian, dengan harga pulsa yang sama, jumlah Kwh turun menjadi 82, begitu setiap bulan. Baru-baru ini, saya beli pulsa pra bayar harga Rp100 ribu, Kwh yang tertera tinggal 60, itu pun hanya bisa digunakan maksimal untuk 10 hari. Aneh juga rasanya, kok bisa seperti itu, kita orang kampung tak paham juga. Baru merasa merdeka, sekarang kok dijajah lagi oleh PLN," keluh Leba, warga Merempan Hilir lainnya. Dia mengaku, hampir semua warga mengeluhkan hal ini.

Keluhan warga terkait mahalnya pulasa pra bayar PLN itu ternyata juga dirasakan Camat Mempura, Hendry Derhavin kepada GoRiau.com, Minggu (25/1/15). Dia mengaku sudah sering menerima keluhan warga akibat tingginya biaya pemakaian listrik dengan menggunakan meteran pra bayar, sebab pembelian token PLN dirasakan warga tidak sesuai dengan jumlah Kwh yang semestinya.

"Kalau memang ada kebijakan Tarif Dasar Listrik (TDL) naik, PLN Ranting Siak seharusnya mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga tidak muncul persepsi negatif. Harus dijelaskan harga TDL saat ini, berapa harga 1 Kwh itu, jangan tiba-tiba warga resah baru PLN beralasan harga TDL naik," ujar Camat.

Kepala PLN Ranting Siak, Andrean beralasan terjadinya pengurangan Kwh pada pemakaian litrik pra bayar disebabkan naiknya harga TDL. Dia mengaku sudah menempelkan pemberitahuan kenaikan TDL itu disejumlah lokasi agar dibaca masyarakat. Namun, Andrean tidak bisa menjelaskan berapa jumlah kenaikkan TDL itu, karena semua data itu berada di kantor.

"Saya tidak hafal berapa jumlah kenaikkannya, sekarang kan libur, besok saja di kantor. Intinya, kenaikkan TDL itu berlaku seluruh Indonesia, bukan di Siak saja," pungkasnya.(nal)