SELATPANJANG, GORIAU.COM - Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Kabupaten Kepulauan Meranti menyesalkan sikap Badan Usaha Logistik (Bulog). Pasalnya dengan sikap dingin Bulog yang tidak membangun gudang di Meranti mengakibatkan masyarakat Kepulauan Meranti sering menerima raskin bermasalah dan tak bisa dikonsumsi.


Penyesalan itu dilontarkan Ketua YLPK Meranti, Mulyono, Jumat (27/3/2015). Kata Mulyono, Ia seringkali mendapat laporan keluhan dari masyarakat bahwa raskin yang disalurkan tidak sesuai harapan karena tidak layak dikonsumsi.
"Belum lama ini saya mendapat laporan dari masyarakat Gelora Selatpanjang. Mereka kesal karena beras itu (raskin, red) tidak layak konsumsi," kata Mulyono.
Atas kejadian ini, YLPK menyesalkan sikap bulog yang terkesan tidak ada solusi. Pasalnya, hampir setiap penyaluran raskin menemukan beras yang tak layak konsumsi.
Kata Mulyono lagi, mereka tidak bisa menyalahkan pemda, pasalnya Pemda telah mengajukan ke Bulog agar di Meranti dibangun gudang. YLPK juga menyayangkan sikap Bulog, pasalnya meski sudah sering dan sudah lama pengajuan itu disampaikan ke Bulog, hingga hari ini tidak ada tanda-tanda Bulog akan membangunnya.
"Kita minta betul ke Bulog agar menanggapi permasalah ini. Kita juga minta pembangunan gudang itu disegerakan," tambah Mulyono.
Ujarnya lagi, bagaimana pun dengan letak geografis Meranti yang dikelilingi air asin (karena Meranti Pulau, red), sedikit banyak itu akan membuat pendistribusian raskin terganggu. Apalagi, pendistribusian itu telah terjadi dua atau tiga kali sebelum sampai titik yang dituju, itu pasti akan tempias oleh air asin yang menyebabkan beras akan berkapuk dan berdebu.
"Apa guna pemerintah pusat menggelontorkan dana besar, tetapi barang yang diberikan itu (raskin, red) tidak bisa dan tidak layak dikonsumsi," ujar Mulyono pula.(zal)