PEKANBARU, GORIAU.COM - PT Nasional Sago Prima (NSP), Kamis (24/4/2014) menghelat peluncuran program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui budidaya jagung pipil untuk masyarakat Desa Kepau Baru dan Desa Teluk Buntal Kecamatan Tebingtinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Program ini merupakan wujud komitmen dan kepedulian sosial perusahaan (CSR) PT NSP terhadap upaya pembangunan kembali kondisi lahan yang telah dirusak oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi beberapa waktu lalu.

Program ini dijalankan dengan model pendampingan yang terintegrasi dari awal hingga akhir, baik secara teknis agronomi sumber daya manusia, maupun manajerial usaha kelembagaan kelompok tani saat musim panen tiba. PT NSP sebagai pemrakarsa kegiatan ini telah memberikan dukungan stimulus berupa benih jagung, pupuk, anti-hama dan peralatan kerja termasuk mesin pemipil jagung yang dikelola secara perguliran (revolving fund), untuk kemudian pada fase pemandirian (exiting program) yang akan diserahterimakan sebagai aset produktif kelompok.Group Manager PT NSP, Erwin Thaib dalam sambutannya mengharapkan masyarakat yang tergabung dalam program ini dapat melaksanakannya dengan semangat dan kedisiplinan tinggi sehingga program ini pun pada akhirnya dapat menjadi peluang mata pencaharian baru yang dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian rumah tangga secara berkelanjutan."Budidaya jagung pipil merupakan kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat yang dinilai paling sesuai saat ini, namun diprediksi dapat memberikan akses pada pembangunan yang lebih luas kedepannya," kata Erwin Thaib.Sementara itu, Forestry Support Coordinator PT NSP, Setyo Budi Utomo, kepada GoRiau.com mengatakan, program ini dibuat PT NSP untuk membantu perekonomian masyarakat Kepau Baru dan Teluk Buntal yang sangat terganggu pasca kebakaran beberapa bulan yang lalu."Kita bantu mereka melalui CSR perusahaan, kita harap dengan program ini ekonomi masyarakat bisa meningkat. Sebab, jagung ini penanaman sampai panen tidak membutuhkan waktu yang begitu lama. Selain memberikan peralatan pertanian yang lengkap, kita juga akan menampung hasil tani mereka nantinya," tambah Budi.Ditambahkan Budi lagi, untuk tahap awal ini telah dibentuk 2 (dua) kelompok berjumlah 16 KK yang umumnya bermukim di Dusun III (Kampung Baru) Desa Kepau Baru dengan luasan mencapai 15 Hektar lahan masyarakat. Untuk tahap selanjutnya, fase penumbuhan program akan dilaksanakan dengan membentuk sejumlah kelompok lainnya di dusun-dusun lain di Desa Kepau Baru dan Teluk Buntal.(zal)