SELATPANJANG, GORIAU.COM - Masyarakat Kampung Bernas, Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, semakin mengeluh dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan. Sudah bertahuh-tahun kondisi itu terjadi sehingga masyarakat tempatan makin terisolir.

Seperti penuturan Khatijah, salah seorang warga tempatan yang dijumpai wartawan akhir pekan lalu. Sambil menggendong anaknya yang masih Balita, wanita paroh baya ini terpaksa berjalan kaki di tengah teriknya matahari. Keletihan begitu terlihat di wajahnya setelah menempuh perjalanan sepanjang 4 Km agar segera sampai ke rumah keluarganya di Desa Tanjung Pisang. "Beginilah pak, sudah dari tadi kami berjalan kaki tengah panas gini. Kami sangat berharap sekali jalan ini segera diperbaiki. Kalau benar informasinya ada pengerasan, semoga cepat terealisasi. Cukup sulit bagi kami kalau mau ke Tanjungpisang atau Belitung," kata Khatijah yang mengaku sudah satu jam lebih berjalan kaki sambil menggendong bayinya.Sebenarnya Khatijah bisa mengendarai sepeda dayung jika hendak berpergian jauh atau berboncengan sepeda motor. Tapi baginya itu sangat membahayakan. Apalagi ketika musim penghujan seperti saat ini, jalan poros tersebut kerap berlumpur dan sulit dilewati kendaraan roda dua. Meskipun di sepanjang jalan sudah terpasang sekeping papan yang disambung seadanya oleh warga, namun pengendara haruslah berhati-hati. Bila tergelincir sedikit saja, pengendara akan tersungkur di lumpur. Kenyataan itu pula yang membuat Khatijah tidak berani dan lebih memilih berjalan kaki."Tak berani kami pak lewat di atas papan itu, karena pernah jatuh. Biarlah jalan kaki asalkan sampai," ucap Khatijah.Pernyataan sama juga disampaikan Andi, warga sekitar. Menurutnya, kondisi jalan seperti itu telah berlangsung sejak ia kecil. Bahkan mereka harus membuka sepatu atau sendal jika hendak melintas jalan tersebut."Indonesia sudah lama merdeka, tapi kami disini belum tahu bagaimana rasanya benar-benar merdeka. Lihatlah jalan itu, kalau istilah kasarnya seperti kubangan. Kondisi inilah yang membuat kami semakin terisolir. Kami sangat berharap agar jalan ini segera diperbaiki sehingga masyarakat di sini tidak terus-terusan menderita seperti ini," papar Andi.***