SELATPANJANG, GORIAU.COM - Kekecawaan yang dirasakan masyarakat suku akit di Desa Beting Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, atas gagalnya mendapatkan Rumah Layak Huni (RLH) tahun 2014 ini sedikit terobati. Pasalnya, di desa yang sebagian besar dihuni masyarakat suku akit tersebut dibangun dua unit bangunan khusus KAT.

Kata Kepala Desa Beting Sutarno, ketika dihubungi GoRiau.com, dua unit bangunan itu adalah Balai Adat untuk masyarakat KAT yang dibangun di Dusun Banau, serta Balai Kesenian khsusu masyarakat KAT yang dibangun di Dusun Sembur."Kita ada dua bangunan khusus masyarakat KAT, yaitu Balai Adat dan Balai Kesenian," kata Sutarno.Sutarno mengatakan, kegunaan balai adat tersebut adalah untuk pernikahan dan kegiatan adat lainnya. Sedangkan Balai Kesenian digunakan untuk menggali potensi seni yang dimiliki masyarakat KAT di Desa nya."Mereka kan masih memegang erat pernikahan adat, maka gedung adat itu bisa dimanfaatkan untuk pernikahan. Kalau Balai Seni akan kita manfaatkan sebagai tempat mereka untuk menyalurkan bakat (kesenian, red) nya," ungkap Sutarno lagi.Meski demikian, Sutarno juga mengaku masih berharap sentuhan banyak pihak. Dimana, masyarakat KAT di tempatnya mulai menghilangkan kesenian lama akibat tidak memiliki alat-alat musik yang bisa dimainkan."Di samping pemusiknya sudah tua, alat-alat musik juga sudah tidak layak pakai. Untuk itu, agar balai adat tersebut maksimal pemanfaatannya kita harap Pemda bisa membantu alat musik untuk masyakat (suku akit, red) kami," harap Sutarno lagi.(zal)