SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Pelecehan terhadap tugas seorang jurnalisik dalam mencari dan mengolah berita untuk disampaikan kepada masyarakat kembali terjadi di Kabupaten Siak. Kali ini menimpa wartawan Tribun Pekanbaru, Mayonal Putra. Saat mau melakukan wawancara dengan Kepala Rumah Tahanan (Rutan) kelas II A Kabupaten Siak, Jumat (29/5/2015), dia dibentak dan diusir petugas yang sedang berjaga."Ops, tidak bisa. Pergi dari sini," bentak petugas berseragam dan bersenjata sambil membanting pintu.

Yonal mengatakan, kedatangannya ke Rutan Siak untuk mewawancarai kepala Rutan terkait kapasitas Rutan, dan melihat kondisi tahanan yang divonis mati Pengadilan Negeri Siak. Sebab, di dalam Rutan ada 5 terdakwa yang sudah divonis mati. 

Anehnya, lanjut Yonal, kekasaran petugas di Rutan Siak tidak menjadi cacatan bagi kepala Rutan, Supriadi. ‎Bahkan, dia sendiri juga menolak untuk ditemui wartawan. 

"Saat saya ingin menemuinya untuk wawancara, kepala Rutan menolak. Ketika disampaikan sikap yang tak baik dari petugas, malahan dia membela. Memang harus tegas," ujar Yonal kepada GoRiau.com, Jumat (29/5/2015) malam menirukan ucapan kepala Rutan.

Meskipun sudah disampaikan terkait kedatangan wartawan memakai baju resmi media dan kartu pers, namun tetap saja petugas bersikap arogan.

Pengalaman GoRiau.com, ketika Rutan Siak dipimpin Hensah Salim, hubungan dengan wartawan cukup harmonis. Bahkan, disaat ada kegiatan pemberian remisi untuk narapidana, tak segan-segan Hensah menelpon langsung wartawan agar acara itu diliput, termasuk berbagai kegiatan lainnya. (nal)