SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Dibanding tahun 2013, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2014 mengalami peningkatan hingga 100 persen. Dinas Kesehatan Kabupaten Siak mencatat, tahun 2014 lalu, 406 warga terjangkit DBD, 5 diantaranya meninggal dunia. Padahal, tahun 2013 lalu, DBD ini hanya 246 kasus dan 2 warga meninggal.

Kadiskes Siak Tony Candra beralasan, terjadinya peningkatan kasus DBD yang disebarkan nyamuk Aides Aiygipty dan menghantui masyarakat Negeri Istana disebabkan karena siklus lima tahunan. Dia mengklaim sudah melakukan upaya maksimal dalam menekan kasus DBD dan tidak mau menyalahkan masyarakat karena masih ada menjalankan pola hidup tidak sehat.

"Kita akui terjadi peningkatan dalam kasus DBD ini, itu bukan kelalaian kita atau kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3 M (Mengali, Menguras dan Mengubur, red), tapi disebabkan siklus lima tahunan. Daerah lain di Riau juga mengalami hal yang sama," kata Tony kepada GoRiau.com, Selasa (13/1/15).

Dikatakan Tony, setiap ada kasus warga meninggal akibat virus Dengue yang dibawa nyamuk Aides Aygipty itu, pihaknya langsung melakukan tindakan dengan cara fogging dalam radius 100 meter. Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi terkait bahaya DBD serta mengajak masyarakat untuk membiasakan gotong royong.

"Kita sudah berupaya, saya tak mau juga salahkan warga, ini akibat siklus lima tahunan, setiap lima tahun terjadi ledakan kasus DBD seperti ini," tutup Tony.(nal)