SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Sebagai pusat budaya Melayu di Riau, Pemkab Siak berkomitmen untuk terus mendorong berkembangnya budaya daerah, khususnya suku asli anak rawa dan suku sakai.

"Kita patut berbangga adanya kegiatan suku asli anak rawa, ini membuktikan kekayaan budaya yang dimiliki Siak sebagai pusat budaya Melayu di Riau. Ini harus dikembangkan," kata Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi saat menghadiri pegelaran Pentas Adat Suku Asli Anak Rawa, Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Rabu (10/12/14).

Ikut hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, anggota DPRD Siak Azmi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak Kadri Yafiz, Camat Sungai Apit, Kapolsek Sungai Apit, Kades se Sungai Apit serta ratusan warga Desa Penyengat.

Tari Gendong dan tari Gong yang baru saja ditampilkan, kata Wabup, hendaknya terus dikembangkan dan ditampilkan pada festival budaya Siak Bermadah yang sudah menjadi agenda tahunan Pemkab Siak.

"Peran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar terus mendorong masyarakat suku asli anak rawa untuk menampilkan seni dan budayanya, sehingga dikenal ditingkat provinsi, bahkan nasional," ujarnya.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Siak Kadri Yafiz menambahkan, sejak tiga tahun terakhir, di Desa Penyengat sudah ada gedung SD dan SMP. Upaya ini dilakukan agar anak-anak Desa Penyengat dapat menikmati pendidikan, seperti anak-anak lainnya di Siak.

"Semua biaya sekolah mereka gratis, sesuai program Pemkab Siak, wajib belajar 12 tahun. Bahkan, baju dan buku sekolah mereka juga kita gratiskan," kata Kadri.

Begitu juga dibidang kebudayaan, lanjut Kadri, pihaknya terus mendorong agar budaya Melayu yang ada di Siak bisa ditampilkan pada pelaksanaan festival Siak Bermadah.

"Saya sudah sampaikan kepada Kades agar tari Gendong dan Gong ini bisa ditampilkan pada festival Siak Bermadah tahun depan," jelasnya.

Tokoh masyarakat suku anak rawa, Alit SPd mengatakan, tari Gendong merupakan pesembahan pada upacara adat. "Tari Gendong dan Gong ini merupakan cara kami menghargaan roh nenek moyang. Ini adalah tari pesembahan kepada raja-raja di Siak pada zaman dahulu," ujarnya.(nal)