SIAK SRI INDRAPURA, - Tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kabupaten Siak melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mulai tahun 2016 ini. Sekolah-sekolah tersebut diantaranya SMKN 1 Mempura, SMAN 1 Siak dan SMKN 1 Kandis, yang menjadi sekolah percontohan.

Saat menijau pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Siak, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi sempat memberikan pengarahan kepada siswa sebelum ujian berlangsung. Ia mengaku optimis penggunaan sistem komputerisasi sudah familiar dikalangan pelajar, sehingga tak khawatir siswa akan kesulitan mengoperasikan komputer. Setelah menanyakan kepada siswa, Syamsuar mengaku senang karena tak ada kesulitan bagi pelajar untuk menggunakan komputer.

"Kalau tahun depan aturan ujiannya sudah harus pakai komputer semua, kita yakin anak-anak tak kesulitan. Anak-anak kita sekarang kan beda sama dulu, sudah high tecnologi semua, sudah lebih jago dari kita menggunakan komputer," kata Syamsuar disela-sela peninjauan, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kadri Yafis, Camat Siak Wan Saiful, dan dua orang petugas auditor dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ketika mengunjungi SMAN 1 Siak, Senin pagi (4/4/2016).

Disaat bersamaan, Wabup Siak Alfedri juga mengecek pelaksanaan ujian di SMKN 1 Mempura bersama anggota DPRD Siak Sujarwo dan Camat Mempura Hendy Derhavin.

Optimisme Syamsuar itu terjawab saat berinteraksi dengan sejumlah pelajar, sebelum ujian berlangsung. Para siswa tampak yakin dan tanpa beban mengikuti pelaksanaan ujian itu.

"Dari tadi malam bapak sudah doakan kalian, mudah-mudahan kalian lulus semua ya. Harus optimis semuanya," jawab Syamsuar memotivasi pelajar.

Puguh Sutrisno, Ketua Panitia Pelaksana UNBK SMAN 1 Siak menambahkan, pengerjaan soal online lewat sistem komputerisasi ini, dirasakan jauh lebih cepat dan praktis pelaksanaannya. Sebelum ujian dimulai, para peserta akan diberikan kode pin seperti token, untuk mengakses soal ujian yang materi soalnya berbeda satu sama lain. Jawaban peserta ujian melalui sistem online ini langsung masuk ke server pusat. Namun, dibalik praktis dan kerahasiaan pelaksanaan sistem canggih, ini tak berarti tanpa tantangan.

"Untuk kendala peralatan komputer Insya allah, tak ada masalah dan sudah kita siapkan. Kendala yang dikhawatirkan muncul justru dukungan asupan listrik PLN. Kalau listrik mati sekalipun sebentar, kita khawatir akan berpengaruh pada konsentrasi siswa," ujarnya.

"Tapi kita sudah berkoordinasi dengan PLN Siak agar tak ada pemadaman listrik saat ujian," tambah Puguh.

Auditor Inspektorat Jenderal Kemendikbud yang hadir untuk monitoring, mengaku puas dengan pelaksanaan UNBK di Siak. Salah seorang petugas auditor Syamsuri menyebutkan, persiapan ujian yang dilaksanakan sudah sesuai dengan ketentuan. "Tidak ada keluhan maupun kendala, semua berjalan lancar. Mudah-mudahan sampai hari Kamis pelaksanaan ujian berjalan lancar. Semoga kondisi yang baik ini bisa terus dijaga sesuai motto jujur dan berprestasi," kata dia didampingi rekannya, Fery Hasan.

Selain meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di sekolah dengan sistem online, Bupati Syamsuar dan rombongan juga meninjau pelaksanaan ujian dengan metoda Paper Besties (PBT) di beberapa sekolah lain, diantaranya SMKN 1 Siak, MAN 1 Siak dan SMAN 2 Siak. Di sana Syamsuar juga sempat berinteraksi dengan panitia pelaksana ujian, guru pengawas, dan siswa yang baru saja selesai mengikuti ujian.

Tahun ini, sebanyak 5.923 siswa SMAN sederajat mengikuti Ujian Nasional dengan dua metode, UNBK dan PBT. Dari jumlah itu, 3.968 siswa merupakan peserta UN dari SMA sederajat, sementara sisanya 1.955 siswa merupakan peserta ujian dari SMK.(rls)