SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Bagi anggota Polres Siak, kehadiran Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan beserta istri dan rombongan untuk melakukan kunjungan kerja ke Mapolres Siak, Kamis (20/11/14), merupakan momen yang istimewa. Agar kegiatan itu berjalan sukses, Kapolres Siak AKBP Dedi Rahman Dayan didampingi Wakapolres Kompol Arief Fajar Satria menginstruksikan seluruh jajarannya mempersiapkan semua sarana dan prasarana, sehingga kunjungan kerja Kapolda Riau ke Siak memberikan kesan yang positif.

Pantauan GoRiau.com, menjelang kedatangan rombongan Kapolda Riau, suasana begitu berbeda dari hari-hari biasa. Mobil dan motor patroli terlihat tersusun rapi di sisi kanan halaman Mapolres Siak. Puluhan anggota Polres sibuk memunggut sampah yang ditemukan di areal kantor. Di ruangan depan pintu masuk Mapolres, terlihat meja dan kursi tersusun rapi. Ada hidangan makanan di sisi kiri setelah pintu masuk. Paduan warna putih dengan sedikit merah di ruang makan itu menimbulkan kesan mewah.

Di lantai dua, di ruangan Kapolres, sudah hadir Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, Kajari Siak Zainul Arifin MH dan Dandim 013 Letkol Wachyu yang ditemani Kapolres Siak AKBP Dedi Rahman Dayan.

Sekitar pukul 13.00 WIB, usai sholat Zuhur, terlihat semua anggota Polres yang sedang berada di kantin dan duduk di sekitar areal kantor bergerak cepat mengikuti perintah Wakapolres sesuai tugas masing-masing. Di pintu masuk, pasukan berseragam lengkap terlihat berbaris rapi untuk menerima tamu kehormatan, diikuti barisan Kasat dan Kapolsek yang didampingi istri masing-masing.

Sementara, Kapolres dengan seragam kebesarannya sudah berada di depan pagar didampingi Bupati, Kajari dan Dandim. Dari kejauhan terdengar bunyi sirine mobil rombongan Kapolda yang baru saja mengunjungi Mapolres Pelalawan.

Setelah menerima kedatangan Kapolda beserta rombongan, dilanjutkan makan siang bersama. Usai berbincang dengan Kapolda, Bupati, Kajari dan Dandim pamit meninggalkan Mapolres Siak. Sementara, di lantai dua, ratusan anggota Polres Siak sudah bersiap-siap menerima arahan dari Sang Jendral.

Selang 30 menit, acara dimulai. Ruang aula dipenuhi anggota Polres, bahkan ditambah kursi di luar karena tak mampu menampung semua anggota. Kendati ada dua AC di ruangan itu, namun suasana masih penggap. Sementara, Kapolda didampingi Irwasda dan Kapolres Siak duduk di kursi kehormatan.

Dalam pemaparannya, Kapolres menjelaskan berbagai program kerja yang sudah dilaksanakan selama tahun 2014 ini, termasuk kendala, terobosan dan data pelanggaran yang terjadi di Polres Siak.

Pada kesempatan itu, Kapolres juga memaparkan seputar kondisi kesatuan yang ada masing-masing Kapolsek, potensi konflik, daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, tentang kriminalitas, laka lantas, hinga realisasi belanja pegawai dan barang sepanjang tahun 2014 ini. Ada sekitar 30 menit Kapolres menyampaikan laporannya di hadapan Kapolda dengan gaya bahasa yang mudah dipahami.

Saat Kapolda menuju podium untuk memberikan arahan, suasana seketika berubah kaku. Semua anggota Polres yang mengikuti acara tampak serius, mata mereka fokus tertuju ke arah Kapolda. Mungkin mereka takut, salah-salah bersikap nanti kena semprot.

Dari gerak tubuh, sekilas memang terkesan Kapolda ini orangnya keras dan kaku. Namun, baru beberapa patah kata dia bicara, suasana ruangan yang penggap, pecah seketika, guyonannya membuat semua personil polisi tertawa lepas, terbahak-bahak.

"Saya tak bisa lama-lama, tadi dari Pelalawan terus ke sini, apalagi saya bawa pecah belah," kata Kapolda.

Semua personil binggung, belum bisa menangkap maksud Kapolda tentang pecah belah. "Itu Bhayangkari, tadi sudah diomelin, diwanti-wanti," kata Kapolda, diiringi gelak tawa semua personil. Memang, saat kunjungan kerja ke Siak, Kapolda beserta jajaran di Polda Riau membawa istri, mereka juga menggelar pertemuan dengan ibu-ibu Bhayangkari Polres Siak.

Saat suasana mulai santai, dengan bahasa sederhana ibarat seorang ayah menyampaikan nasehat kepada anaknya, Kapolda memaparkan satu persatu program kerjanya. Meskipun dengan nada datar, namun diakhir tiap-tiap poin, ada penegasan.

"Polisi itu tugasnya melayani, bukan dilayani, ingat itu. Kalau anda merasa sombong pakai baju dinas polisi, berarti bertentangan dengan jorgan Polri," pesan Kapolda.

Pada kesempatan itu, Kapolda juga memaparkan gaya kepemimpin Presiden Jokowi yang sederhana."Gaya sederhana Presiden ini patut dicontoh," ujarnya.

Jargon Presiden, kerja, kerja, kerja, sudah sepantasnya juga menjadi semangat Polri yang merupakan bagian aparatur pemerintah sekaligus alat negara.

"Memberikan perlindungan, mengayomi, melayani serta penegakkan hukum seadil-adilnya kepada masyarakat," tegas Kapolda.

Revolusi mental yang menjadi perhatian Presiden, kata Kapolda, intinya mengajak kita, termasuk anggota Polri untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Saya dengar, masih ada polisi yang terlibat narkoba, ini sudah tidak benar, saya perintahkan pecat saja. Kemudian tidak profesional menjalankan tugas, masih ada merekayasa kasus, putar balik fakta, menutupi kasus, masih diskriminasi terhadap masyarakat yang melapor. Ini harus dihilangkan, saya akan perhatikan khusus persoalan ini. Ini tugas kita bersama mengembalikan citra polisi di masyarakatn," tegas Kapolda.

"Ini zamannya teknologi, semua ada di google, kalau anda mau belajar untuk meningkatkan kerja, buka aja google. Ini malah sibuk buka situs porno," kata Kapolda, sehingga suasana kembali santai dengan tawa anggota Polres Siak yang mengikuti acara itu.

Tak terasa, sudah dua jam Kapolda menyampaikan arahan kepada anak buahnya. "Waduh, karna keenakkan ngomong lupa saya, udah jam 4," jelas Kapolda, seraya mengakhiri arahannya.

Usai bersalaman dengan seluruh personil dan foto bersama dengan semua perwira Polres Siak, rombongan Kapolda bertolak ke Pekanbaru. Kapolres Dedi mengaku puas dengan kunjungan kerja Kapolda ke Siak karena semua berjalan aman dan lancar. Sehingga, tidak ada hal-hal yang membuat Kapolda marah.

Selamat bertugas Jendral..! Mudah-mudahan keramahan dan kesederhanaan mu, menjadi contoh bagi semua anggota polisi di Riau. Sebab, sampai saat ini masih banyak masyarakat Bumi Melayu yang kecewa terhadap kinerja polisi.(***)