SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Kabupaten Siak dinobatkan sebagai Kabupaten Daerah Otonom Baru (DOB) terbaik se-Indonesia oleh Indonesian Governance Index (IGI). Hal itu ditandai penghargaan dari Direktur Eksekutif KEMI IGI Wicaksono Sarosa PHD yang diterima Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta (14/10/14). Piagam itu merupakan keberhasilan Siak mencapai indeks tata kelola pemerintahan tertinggi dari 34 kabupaten/ kota se-Indonesia.

Dikatakan Bupati, berdasarkan laporan eksekutif hasil indeks tata kelola pemerintahan hasil kerjasama segitiga Kemitraan Partnership-Kemendagri-Australian Aid, tim peneliti IGI melakukan penelitian di 34 sampel daerah, dimana 10 daerah diantaranya merupakan DOB. Hasilnya hanya 2 daerah yang berada di atas rata-rata nasional yaitu Kabupaten Siak dengan nilai 6,85 yang disusul Kabupaten Lombok Utara dengan nilai 5,92.

"Predikat tersebut sekaligus menempatkan Siak peringkat terbaik ke-5 pada indeks tata kelola 34 kabupaten/kota se-Indonesia dengan nilai 5.92," kata Bupati.

Bupati mengaku tidak menyangka Kabupaten Siak menjadi sampel penelitian IGI. Seperti halnya sejumlah pimpinan daerah lain, orang nomor satu di Kabupaten Siak ini mengaku terkejut karena tiba-tiba mendapat undangan presentasi. Saat ekspose perkembangan pembangunan IPM dan EKKPD Kabupaten Siak dihadapan para peneliti IGI, Bupati mengatakan kerjasama dan komunikasi yang baik menjadi kunci kelancaran perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Siak. "Barangkali menjalin komunikasi dari hati ke hati menjadi andalan kami dalam upaya menjalin sinergi dan menyatukan persepsi dengan DPRD selaku mitra kerja Pemkab Siak dalam mensukseskan setiap kebijakan pembangunan," ujarnya.

Beberapa poin data dan penyampaian kebijakan pembangunan yang disampaikan Syamsuar, koordinator tim peneliti IGI Dr Abdul Malik Gismar memberikan beberapa catatan khusus terhadap program pencanangan gratis wajib belajar 12 tahun oleh Pemkab Siak. "Kita harus tahu bahwa jumlah anak lulusan SMA di Indonesia hanya 50% saja, karena itu niat dan kebijakan dari Pemkab Siak untuk menjamin tidak ada anak Siak yang tidak lulus SMA itu luar biasa dan hendaknya dapat diikuti daerah lain," kata Abdul.

Dari 10 DOB yang menjadi sampel 34 daerah objek penelitian melahirkan data menarik karena hanya dua kabupaten saja yang berada di atas nilai rata-rata nasional. "Hanya Kabupaten Siak dan Lombok Utara saja yang mendapat berpredikat baik dengan nilai diatas rata-rata nasional, artinya tercatat 80% DOB tidak mampu mensejahterakan rakyatnya," ujar pentolan Universitas Paramadina itu.

34 kabupaten/ kota yang menjadi sampel penelitian dipilih berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Pada tahun ini IGI juga menyatakan Kabupaten Siak merupakan daerah percontohan yang memiliki performa tinggi dengan biaya operasional tidak melebihi 30%. Dalam laporan eksekutif yang diluncurkannya, IGI juga memberikan dorongan untuk terus meningkatkan investasi pada peningkatan SDM, Infrastruktur dan teknologi dimasa yang akan datang.(rlshumas)