SIAK SRI INDRAPURA, - Tahun 2016 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak akan menambah luas lahan pesawahan sekitar 58 hektare di Kecamatan Koto Gasib. Meskipun rencana awal 100 hektare, namun setelah dilakukan penelitian terhadap lahan yang akan digarap, ternyata hanya 58 hektare yang bisa digunakan.

"Sisanya, tak bisa ditanam padi karena masuk kawasan hutan. Lokasinya di Desa Buatan I Kecamatan Koto Gasib. Kita cuma menyiapkan lahan saja, semua dana berasal dari pemerintah pusat," kata Kadis Tanaman Pangan Holtikultura Kabupaten Siak Robiati kepada GoRiau.com, Selasa (17/5/2016) siang.

Kedatangan Deputi Kementerian Bappenas akhir minggu lalu ke Siak, lanjut Robiati, sekaligus juga melihat lokasi cetak sawah baru ini. "Berapa jumlah dana untuk mencetak sawah baru ini kita belum tahu, masih nunggu anggaran dari provinsi," jelasnya.

Program cetak sawah baru, lanjut perempuan berkerudung ini, merupakan program pemerintah pusat untuk mewujudkan swasembada pangan tahun 2019 mendatang.

"Mulai dari proses pembersihan lahan sampai bantuan benih dan pupuk, semuanya dibiayai pusat. Kita menyiapkan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL). Sekarang kita sedang mendata, melakukan Survey Investigasi Disign (SID) oleh Dinas Pertanian Provinsi Riau," jelasnya.

Robiati memprediksikan, anggaran untuk cetak sawah baru di Kabupaten Siak maksimal menghabiskan dana Rp20 juta per hektare. "Kalau 58 hektare, kalikan saja Rp20 juta, segitu kira-kira biayanya," jelasnya.

Hingga tahun 2016 ini, sudah terdata 4.675 hektare lahan pesawahan di Siak yang tersebar di Kecamatan Bungaraya, Sabak Auh, Sungai Apit, Pusako, Sungai Mandau, Mempura, Tualang, Kandis dan Koto Gasib.

"Dari luas lahan 4 ribu hektare lebih itu, mampu menghasilkan 42 ribu ton gabah atau padi di tahun 2015.Meningkat kalau dibanding tahun 2014, dimana hasil padi kita hanya 39 ribu ton. Dengan adanya cetak sawah baru ini, tentu kita optimis hasil gabah juga mengalami peningkatan di tahun 2016 ini," tutupnya.(***)