SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Siak Dulsani mengutuk sikap arogansi bergaya preman yang dipertontonkan Camat Koto Gasib Syafrizal kepada sejumlah wartawan. Perilaku yang tidak seharusnya dimiliki pejabat itu, sangat melukai kinerja wartawan yang dilindungi Undang-undang.

"PWI Siak mengutuk gaya preman yang dipertontonkan Camat Syafrizal, tak seharusnya bersikap seperti itu. Sama saja dia melecehkan profesi wartawan yang mau wawancara tapi dinilainya minta THR. Apalagi kejadian itu di lingkungan kantor bupati Siak," ujar Dulsani kepada GoRiau.com, Selasa (14/7/2015).

Dulsani bersama Bendahara PWI Siak Harun yang ikut menyaksikan kejadian itu berharap Camat Syafrizal menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka, baik kepada wartawan bersangkutan maupun organisasi wartawan yang ada di Siak.

"Kalau memang dia menyesali perbuatannya, seharusnya berani minta maaf," tegas Dulsani.

Seperti diberitakan, sikap tak terpuji dipertontonkan Camat Koto Gasib Syafrizal kepada Mayonal, salah seorang wartawan media cetak terbitan Pekanbaru saat menjalankan tugas jurnalistik.

Belum sempat menanyakan terkait persoalan yang akan dikonfermasi, tiba-tiba Syafrizal membentak Mayonal dengan kata-kata yang tidak sepantasnya dikeluarkan oleh seorang pejabat.

"Kalau mau minta THR, ada nich," kata Syafrizal kepada Mayonal seraya menepuk kantongnya. Kemudian Syafrizal berlalu untuk menunaikan salat Ashar di kantor bupati Siak, Senin (13/7/2015) kemaren.

Usai salat, Mayonal kembali menemui Syafrizal untuk konfermasi berita, namun tetap saja Camat yang arogan ini melecehkan Mayonal sambil menyerahkan uang Rp100 ribu. Namun, dengan halus Mayonal menolak pemberian Camat dan mengembalikan uang itu.

"Saya bukan minta THR bang, tapi mau konfermasi. Jangan abang menilai saya seperti itu," ujar Mayonal.

Sikap Mayonal mengembalikan pemberiannya, membuat Syafrizal marah, karena menurutnya wartawan yang menemui jelang lebaran pasti minta THR. Sikap pejabat eselon III yang arogan ini memancing amarah Mayonal dan sejumlah wartawan lainnya yang menyaksikan kejadian itu. Perdebatan antara Syafrizal dengan Mayonal serta dua wartawan lainnya, yakni Satria Donald dan Ferdy terus berlanjut, bahkan nyaris terjadi perkelahian. Tiba-tiba datang salah seorang anggota Satpol PP untuk melerai, lalu datang juga Kabag Humas Alzukri untuk menenangkan situasi itu.

"Tak sepantasnya seorang camat bersikap seperti itu, terkesan seperti preman saja. Kita berharap Bupati Siak menganti posisi Syafrizal sebagai camat, karena tak sepantasnya seorang pejabat memiliki sifat seperti itu," kata Sugianto diamini wartawan lainnya, usai mendengarkan cerita Mayonal di Kantor Perwakilan Haluan Riau, Kabupaten Siak.(nal)