SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Pada 14-21 September 2015 nanti, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak, Provinsi Riau, kembali menyelenggarakan Tour de Siak (TdS). Olahraga balap sepeda yang digagas Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi ini, sudah memasuki tahun ke-3. Dimana, pada tahun 2013 dan 2014 lalu, pelaksanaan TdS mampu menarik perhatian sejumlah pebalap dari berbagai negara di dunia, termasuk pebalap dari sejumlah provinsi di Indonesia.

Dampak yang dirasakan Kabupaten Siak setelah sukses menggelar iven TdS dua tahun berturut-turut ternyata sangat luar biasa. Sebagai Kota Istana yang menjadi destinasi wisata di Provinsi Riau, upaya yang dilakukan Bupati Syamsuar dengan menjadikan TdS sebagai kegiatan tahunan, ternyata tidak sia-sia.

Hal itu dibuktikan bertambahnya jumlah kunjungan wisatawan manca negara dan domestik ke Kota Siak, yang menyimpan cerita kejayaan bangsa Melayu di masa lampau. Salah satu buktinya dapat dilihat melalui Istana Asserayah Hasyimiah (Istana Matahari Timur) atau biasa disebut Istana Siak yang merupakan peninggalan Kerajaan Siak Sri Indrapura.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03092015/syam-aljpg-2992.jpg Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dan Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi.Istana yang dibangun tahun 1889 dan rampung 1893 memiliki luas bangunan sekitar 1.000 meter persegi di atas lahan seluas 32.000 meter persegi, dengan ciri khas Melayu, Eropa, India, dan Timur Tengah. Sedangkan arsiteknya didatangkan Sultan dari Jerman.

Istana ini digunakan pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim dan Sultan Syarif Kasim II (1892-1968), Sultan Siak XII. Saat Indonesia merdeka tahun 1945, istana tersebut diserahkan kepada pemerintah. Hingga kini, bangunan Istana Siak tetap terjaga keasliannya.

Saat berbincang-bincang dengan GoRiau.com, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menjelaskan, perhelatan TdS mampu mempromosikan Siak sebagai destinasi wisata secara Nasional maupun Internasional.

"Multiplier Effects (suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya kegiatan lain, red) dari TdS ini juga sangat luar biasa," kata Syamsuar, Rabu (2/9/2015) malam.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03092015/tds1jpg-2991.jpg Lomba balap sepeda Tour de Siak tahun lalu.Pria yang kembali mencalonkan diri sebagai bupati pada Pilkada Siak 9 Desember 2015 nanti menyebutkan, berkembangnya sektor pariwisata tentunya berpengaruh positif terhadap industri-industri lain sebagai pendukungnya. Begitu juga di Siak. Hal itu dapat dilihat dalam dua tahun terakhir, dimana jumlah hotel, perbankan, rumah makan dan pembangunan rumah toko (ruko) di Kota Siak Sri Indrapura meningkat signifikan.

"Termasuk juga bertambahnya jumlah usaha kecil seperti kedai makanan dan minuman serta kerajinan masyarakat. Tentu ini memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat serta memberi kontribusi kepada daerah melalui PAD," jelas Syamsuar.

Selain itu, dampak positif lainnya yang dirasakan masyarakat dengan pelaksanaan TdS setiap tahun, kata Bupati, infrastruktur jalan semakin membaik, termasuk jalan-jalan provinsi yang ada di Kabupaten Siak.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03092015/tds2jpg-2990.jpg Di lapangan depan Istana Siak ini nantinya dilaksanakan pembukaan Tour de Siak.Bupati berharap, pelaksanaan TdS tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk jumlah peserta yang ikut berlomba semakin banyak, khususnya dari luar negeri.

"Tidak hanya ikut lomba balap sepeda, selama di sini mereka juga dapat mengunjungi Istana Siak dan peninggalan sejarah lainnya. Selain itu juga menikmati makanan khas daerah dan juga mempelajari budaya Melayu. Sebab, kalau ingin mengetahui budaya Melayu yang sesungguhnya, Kota Siak tempatnya, sesuai jargon kita 'Siak The Trully Malay'," jelas Syamsuar penuh semangat.

Kendati demikian, kekhawatiran menjelang pelaksanaan TdS keluar dari mulut Bupati karena kabut asap melanda Provinsi Riau, termasuk Kabupaten Siak. "Semua persiapan sudah oke, peserta sudah banyak yang daftar, kendala hanya soal cuaca yang kurang sehat karena kabut asap pada bulan ini. Kemudian, belum seluruh wilayah kabupaten jalannya bagus untuk mendukung rute jalan, karena tahun ini jarak etape TdS diperluas masuk kabupaten/kota di Riau. Selain itu, dukungan dari Kementerian Pariwisata juga belum maksimal," pungkas Syamsuar.

Ketua Pengkab ISSI Siak Yan Pranajaya menambahkan, sampai saat ini sudah tercatat 10 tim dari luar negeri yang ikut TdS, diantaranya, CCN Laos, NSC Malaysia, Nice Cycling Swiss, TST Iran, Singha Thailand, St George Merida Australia, Skydive Dubai, Timnas Brunai Darussalam, EHBS Australia, dan Cebu Cycling Philipines.

"Ditambah 9 tim dalam negeri. Saya optimis, hingga batas penutupan pendaftaran ada penambahan tim dari luar dan dalam negeri. Atmosfer TdS tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Semakin banyak peserta dari luar, tentu Siak semakin dikenal di mata dunia," tutup Kepala Bappeda Siak ini.(nal)