SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Tokoh Masyarakat Mempura, H Abdul Rauf mempertanyakan sikap Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dalam membangun sarana infrastruktur di Kecamatan Mempura. Dia menilai, pembangunan antara Kecamatan Siak dan Mempura yang hanya berbatas sungai dan dihubungi jembatan Tengku Latifah sangat jauh berbeda.

"Di seberang sana terang benderang, gemilau, tapi di sini gelap gulita, seperti kuburan. Jalan menuju Dayun dua arah, masyarakat tak ada di sana, tapi jalan ke Mempura masih satu arah, padahal banyak penduduk di sini," kata Abdul di hadapan Bupati Siak dan rombongan, saat menghadiri acara peresmian 4 pasar di pasar Tuah Sekato, Desa Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Rabu (28/1/15).

Tokoh masyarakat yang cukup berpengaruh di Mempura ini juga mempertanyakan janji pemerintah daerah untuk mewujudkan Kota Kembar, namun sampai saat ini belum terlaksana.

"Kita berharap, apa yang menjadi keinginan masyarakat Mempura ini bisa diwujudkan Pak Bupati hingga tahun 2016. Kita di sini sepakat untuk mendukung kembali Pak Bupati pada Pilkada Siak tahun 2016 nanti," ucap Abdul, disambut tepuk tangan ratusan warga yang hadir.

Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi mengatakan, untuk tahun 2015 ini, Pemkab sudah memprioritaskan sejumlah program pembangunan, termasuk membangun jalan dua arah di Kecamatan Mempura.

"Sebenarnya Kota Kembar yang disampaikan tokoh masyarakat tadi terus kita upayakan, buktinya perkantoran bupati kan ada di Mempura, sedangkan kantor Dewan serta sejumlah dinas lainnya ada di seberang (kecamatan Siak,red). Artinya, kita tetap komit terwujudnya pemerataan pembangunan di Siak dan Mempura, termasuk daerah lainnya di Kabupaten Siak ini," ujar Syamsuar.

Dia mengakui, persoalan listrik yang menjadi keluhan masyarakat sudah disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi. "Sudah 3 tahun masyarakat kita menunggu pengoperasian PLTG di Sungai Apit, tapi sampai saat ini belum juga terwujud, ini sudah saya sampaikan langsung ke Pak Jokowi," ujar Syamsuar.(nal)