PEKANBARU, - Sebanyak 70 warga dari tujuh desa di Kabupaten Siak mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) Berbasis Masyarakat di Aula Pinus Balai Diklat Kehutanan Provinsi Riau, di Pekanbaru, Rabu (10/2/2016). Mereka berbaur dengan utusan Kabupaten Indragiri Hilir dan Kampar yang masing-masing 10 orang.

Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi ikut menjadi salah satu pembicara di Diklat yang ditaja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB itu.

Dia mengaku sangat senang Diklat itu digelar, sebab akan semakin banyak pengalaman dan ilmu yang didapat warganya. "Sudah 18 tahun Riau selalu didera bencana asap. Ini sangat berdampak bagi manusia dan lingkungan. Manusia kena penyakit, lingkungan rusak. Lantaran itu, penanganan, penanggulangan Karlahut musti jadi tugas kita bersama. Tak hanya pemerintah, tapi juga masyarakat," kata Syamsuar, usai pembukaan Diklat.

Di Siak, kata Syamsuar, penanganan Karlahut musti lebih baik lagi. Sebab sejak tahun 2014, Pemkab Siak sudah membikin sederet terobosan soal penanganan Karlahut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak, Wan Abdul Razak sudah memetakan mana-mana saja desa di Siak yang berpotensi Karlahut. Hasilnya, ada 71 desa di 14 kecamatan yang ada.

Lima orang di tiap desa tadi kemudian dididik untuk penanganan dini Karlahut. Biar kerja mereka berjalan lancar, tiap desa diberi biaya operasional Rp2 juta per bulan. "Jadi info dini soal potensi Karlahut, kita dapat dari mereka," katanya.

Selain biaya operasional, tim di masing-masing desa ini juga dibekali peralatan seperti mesin pompa air, slang dan nozzle (penyemprot). Apa yang sudah dilakukan Pemkab Siak ini rupanya dipantau juga Kementerian Dalam Negeri. Alhasil, tahun lalu Pemkab Siak diganjar sebagai daerah terbaik satu se-Indonesia soal penanganan Karlahut.

Di hari Pemadaman Kebakaran yang digelar di Kalimantan Selatan pada tahun lalu, Pemkab Siak kata Wan juga dapat penghargaan. "Bupati Siak didaulat menjadi narasumber di acara itu," ujarnya.

Meski sudah melakukan banyak hal soal penanganan Karlahut tadi, Syamsuar masih berharap supaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mau membikin blocking canal di sejumlah titik yang ada di Siak. Khususnya di kawasan yang rentan terhadap Karlahut. Penertiban kawasan Cagar Biosfer juga menjadi teramat penting campur tangan pemerintah pusat.rls