SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Pemkab Siak dan Pemko Pekanbaru sudah sepakat untuk membangun jalan penghubung yang melewati PT Sarana Intisari Raya (SIR) dari Kecamatan Okura, Pekanbaru menuju Kecamatan Tualang, Siak.

Sayangnya, keinginan pemerintah itu sulit terealisasi, sebab jalan penghubung yang rusak parah itu setiap hari digunakan ratusan warga menggunakan sepeda motor menuju Okura-Perawang dan sebaliknya, masih terganjal Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan kebun sawit itu.

"Pemkab Siak dan Pemko Pekanbaru sudah sepakat untuk membangun jalan penghubung Okura-Perawang sepanjang 12 km, tapi rencana itu belum bisa terealisasi karena terganjal HGU PT SIR," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak Irving Kahar melalui Kabid Bina Marga Ardi Irfandi kepada GoRiau.com, akhir pekan lalu.

 Sesuai kesepakatan dengan Pemko Pekanbaru, lanjut Ardi, jalan penghubung Okura-Perawang itu hanya 2 km yang masuk daerah Siak, sisanya Pekanbaru. Selain itu, untuk pembangunan jalan membutuhkan pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Lukut.

"Kalau untuk jembatan, kita berharap nantinya Pemprov Riau yang mendanai," ujarnya.

Sawal, salah seorang warga Pekanbaru yang setiap hari menggunakan jalan penghubung PT SIR mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah, apalagi dimusim penghujan.

"Kalau sudah hujan, sepanjang jalan kebun jadi becek, padahal ratusan warga dari Pekanbaru-Siak dan sebaliknya setiap hari melewati jalan alternatif itu. Kondisi ini harus disikapi pemerintah daerah, karena sudah menjadi kebutuhan warganya," ujar Sawal.

"Hanya ini jalan yang terdekat menuju Pekanbaru, kalau lewat Minas atau kawasan Chevron masih jauh. Saya tiap hari bolak balik Rumbai-Perawang untuk kuliah. Kita berharap pemerintah segera menyikapi persoalan ini, karena ribuan warga lebih memilih jalan kebun PT SIR karena lebih dekat dan hemat waktu," ujar Yani, warga Perawang yang kuliah di Rumbai.(nal)