SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Anjloknya harga tandan buah sawit (TBS) di Kabupaten Siak hingga Rp400 perkilo, semakin meresahkan para petani. Apalagi bagi mereka yang harus membayar cicilan hutang setiap bulan ke bank.

Kendati tidak bisa berbuat banyak, namun Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi akan membantu kesulitan para petani, khususnya bagi mereka yang punya hutang di bank.

"Saya akan coba jumpai pimpinan bank agar dapat memahami kondisi petani sawit saat ini. Mudah-mudahan ada solusinya, yang terpenting kita harus terus berusaha dan berdoa, sehingga kondisi sulit ini segera berlalu," kata Syamsuar, usai silaturahmi dengan anggota Koperasi Rimba Mutiara, Kampung Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib di Balai Pertemuan Kantor Koperasi Rimba Mutiara, Selasa (1/9/2015).

Dia mengatakan, balai pertemuan yang dimiliki Koperasi Rimba Mutiara merupakan satu-satunya yang dimiliki koperasi."Aset ini harus dijaga, jangan sampai terbengkalai," ujarnya.

Membangun daerah, lanjut Bupati, harus terencana dan membutuhkan  waktu yang tidak sebentar, semua keinginan masyarakat dapat terakomodir dan disesuaikan dengan anggaran yang ada.

"Program pembangunan yang lalu kita lanjutkan asal pro rakyat, Tujuan kami yaitu meratakan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Siak," jelasnya.

Sementara itu, Penghulu Kampung Gasib Basri Hasan mengatakan, acara ini merupakan hajat dari tiga kampung serta koperasi sekaligus halal bi halal dan silaturahmi."Untuk itu kami mengundang Bapak Bupati untuk menghadiri hajatan kami ini," pungkasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, Kadisperindag Koperasi Wan Bukhari, Upika Kecamatan Koto Gasib, sejumlah anggota DPRD Siak, Pimpinan KTU PT Tirta Kimia Utama, dan anggota Koperasi Rimba Mutiar.(nal/rls)