SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Keinginan masyarakat Siak untuk mengkosumsi daging sapi setiap tahun terus mengalami peningkatan. Sehingga, usaha beternak sapi memiliki prospek yang cukup bagus dan menjanjikan. Setiap hari, Rumah Potong Hewan (RPH) di kecamatan Perawang membutuhkan 21 ekor sapi per hari. Jumlah itu belum termasuk untuk hewan qurban dan kebutuhan hajatan masyarakat.

"Sehingga, guna memenuhi kebutuhan ini, terpaksa dipasok sapi dari daerah lain, sebab produksi ternak yang ada di Siak saat ini masih kurang, " kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Siak, Salman Alfarizi saat menjadi pembicara pada acara Pelatihan Pola Budidaya dan Pemanfaatan Limbah pada sapi Bali yang diselenggarakan PT Bumi Siak Pusako (BSP), Rabu (13/8/14) di Aula Kantor Desa Sialang Palas, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak.

Kegiatan ini diikuti 21 peserta dari empat kelompok tani penerima bantuan sapi dari program Community Development (CD) PT BSP yang berasal dari kecamatan Pusako dan Sabak Auh.

Kendati demikian, dari upaya yang dilakukan Pemkab Siak dan program CD dari beberapa perusahaan, Salman optimis, lima hingga delapan tahun kedepan Siak bisa memenuhi kebutuhan daging sendiri. "Dari pilot projek Siak, kami optimis lima hingga delapan nanti produksi sapi kita bisa surplus," terangnya.

Dia menambahkan, selain peluang pemenuhan kebutuhan daging, limbah dari ternak sapi juga memiliki nilai ekonomi, baik urin maupun kotorannya. Dimana saat ini, harga kencing sapi setelah diolah mencapai Rp8 ribu per liter, tapi kalau dijual sebelum diolah hanya Rp1000 per liter. Sedangkan kotoran sapi bisa digunakan sebagai bio gas atau pupuk kompos.

Ketua Tim CD PT BSP, Elita Sofiyan, menyampaikan, pelatihan ini diberikan kepada kelompok tani yang akan menerima bantuan sapi. Sehingga, dengan adanya pelatihan ini, bantuan yang akan disalurkan dapat dikembangkan dengan baik, sehingga mampu mengangkat perekonomian keluarga.

"Sapi yang akan kita salurkan sebanyak 44 ekor, satu kelompok tani mendapat 11 ekor, 10 ekor sapi betina dan 1 ekor sapi jantan. Rencananya, akhir bulan Agustus ini akan kita salurkan," jelasnya.

Pada pelatihan selama dua hari, calon penerima bantuan ternak sapi dari PT BSP mendapatkan ilmu cara memelihara sapi, baik itu dari segi pola pemberian pakan, pengelolaan kandang dan pengolahan limbah.

"Nantinya, usaha ternak sapi kelompok tani ini, akan kita awasi tiga bulan sekali, juga didatangkan dokter hewan dua bulan sekali," imbuhnya.(nal)