SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Bagi warga suku asli anak rawa Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, RSUD Siak merupakan momok yang menakutkan. Buruknya pelayanan RSUD Siak itu disampaikan langsung tokoh masyarakat suku asli anak rawa, Apit Spd, saat pegelaran pentas seni adat suku asli anak rawa desa Penyengat yang dihadiri Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi dan Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, Rabu (10/12/14).

"Pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan keluhan warga suku asli anak rawa dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Siak. Mungkin karena kami warga suku pedalaman, jadi tak pantas dapat pelayanan kesehatan. Kalau warga kami berobat ke RSUD Siak, sering dibentak-bentak," kata Apit.

Akibat seringnya mendapat pelayanan yang buruk dari RSUD Siak, lanjut Apit, warga suku asli anak rawa trouma pergi ke Siak untuk berobat. "Tak usah berobat ke Siak, nanti pulang sudah mati," ujar Apit menyampaikan keluhan warga kepada Wabup.

Bahkan, saat ditanya kepada perawat terkait lambatnya penanganan kesehatan, mereka menjawab sedang sibuk membuat laporan.

"Akibat seringnya mendapat pelayanan yang buruk, sekarang warga kami tak mau lagi berobat ke Siak," ujarnya.

Kepala Desa Penyengat Abet SH mengakui sering menerima keluhan warga terkait buruknya pelayanan RSUD Siak. Dikatakan Kades, saat ini di Desa Penyengat baru memiliki dua orang bidan. Saat ada warga yang sakit, bidan ini menyarankan untuk pergi ke RSUD Siak agar mendapatkan pelayanan kesehatan maksimal.

"Tapi, ada diantara warga suku asli anak rawa yang kecewa sepulang dari Siak, karena tak mendapatkan pelayanan maksimal. Bahkan, mereka dibentak-bentak oleh perawat di RSUD Siak," jelas Kades.(nal)