MINAS, GORIAU.COM - Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi yang melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Minas, Senin (24/11/2014) menyempatkan diri untuk meninjau langsung kondisi Pondok Pesantren Baiturrahman An-Nizhom, Desa Minas Timur, Kecamatan Minas. Di Ponpes ini, Bupati disambut oleh ratusan santri serta pimpinan Ponpes Muhammad Yahya Siregar. 

Dalam kesempatan ini pimpinan Ponpes membawa Bupati untuk melihat secara langsung kondisi ruangan belajar santri. Ia juga menyampaikan harapannya untuk kemajuan pesantren ini dimasa depan.

Menanggapi harapan pengurus pondok pesantren terutama di bidang pembangunan infrastruktur, Bupati langsung memberikan solusi pembangunan yang diusahakan secepatnya melalui program Community Social Responsibility (CSR) BUMD Bank Riau Kepri. Selain itu pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Siak akan dimasukkan ke APBD Siak 2015.

''Kita berupaya memberikan bantuan yang lebih cepat, bisa dimanfaatkan dari dana CSR Bank Riau Kepri, dan saya nanti yang akan bicara langsung ke pimpinan Bank Riau Kepri. Semoga bisa tereaslisasi dengan cepat,'' ujarnya. Terobosan ini diambil karena menurut Bupati, bantuan terhadap ponpes ini harus diutamakan dan disegerakan.

''Satu-satunya ponpes yang masih aktif di Minas itu hanya ini. Jadi Ustad ini sudah mengabdi disini, jadi tinggal bagaimana kita membantu dan menjalankan program 1 kecamatan 1 pesantren itu bisa kita jalankan," ujarnya. Beliau berharap agar nanti bisa melahirkan generasi yang sesuai dengan yang diinginkan meskipun saat ini dengan kondisi yang kurang memadai.

"Kita sudah melihat bagaimana semangat pengabdian yang sangat luar biasa,” sebut Syamsuar sembari member apresiasi kepada para pengurus ponpes. “Jika bisa kita harus menarik perhatian perusahaan terdekat, terutama Chevron mungkin agar bisa membantu,” harap nya.

Saat ini ponpes Baiturrahman An-Nizhom hanya memiliki 3 ruang kelas namun memiliki 7 rombongan belajar. 1 dari ruangan kelas tersebut masih kekurangan kursi dan ruangan yang belum representatif untuk kegiatan belajar mengajar.

Sudah beroperasi sejak tahun 2009 silam, awal pembangunan bangunan sekolah ini juga dilakukan oleh pemerintah daerah. Untuk membantu biaya operasional ponpes ini juga memiliki perkebunan sawit lebih kurang 3 Ha dan kebun karet seluas setengah hektar. (rls)