BANJARMASIN, GORIAU.COM - Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi menjadi salah seorang narasumber dan pembicara pada Rapat Koordinasi Nasional Strategi Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam mengurangi resiko kebakaran serta peringatan HUT ke-96 Damkar Nasional, yang dilaksanakan di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Sabtu (28/2/2015).

Selain Bupati Siak, juga tampil Walikota Depok Dr Ir Nur Mahmudi Ismail, Drs Ramses Hutagalung dari Kementrian Dalam Negeri Prof Dr Ir Suprapto MSc. Hadir dalam kesempatan ini Gubernur Kalimantan Selantan Rudi Arifin, Dirjen PUM Kemendagri Agung Mulyana yang sekaligus membuka secara resmi Rakornas.

Dikatakan, luas lahan dan Hutan Indonesia mencapai 130 juta hektar. Jumlah SDM petugas pemdam kebakaran Indonesia sebanyak 17.535 aparat yang terlatih dan yang bersertifikat kompetensi 521 aparat damkar dilatih Kemendagri. Sementara rasio jumlah pemadam kebakaran yang ideal adalah 1 berbanding 5 ribu.

Tahun 2014 tercatat 44.374 kejadian kebakaran. Rata-rata alokasi dana damkar hanya 0.003 % dari Total APBD. Sementara di kabupaten Siak sudah diatas 1% dan Kota Depok tercatat diatas 2%.

Bupati Siak mengatakan tindakan penanganan kebakaran hutan dan lahan sekaligus mengenai upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten Siak. Hal yang sama juga disampaikan oleh Walikota Depok, namun Nur Mahmudi lebih menfokuskan pembicaraannya pada kebakaran bangunan dan gedung yang berada di kota Depok.

Disampaikan Syamsuar ada 67 desa rawan kebakaran yang harus mendapatkan perhatian ekstra dari pihak terkait. Sementara ada 34% lahan gambut dari luas lahan dan hutan di kabupaten Siak. Namun demikian, dengan pengalaman akan bencana yang disebabkan disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan ini, pemerintah kabupaten Siak telah melakukan langkah-langkah & strategi pencegahan kebakaran maupun aksi pemadaman.

Hal itu antara lain dengan membentuk cluster dan regu pemadam kebakaran yang bermarkas di setiap kecamatan yang dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran. Disamping itu pemerintah kabupaten Siak juga membangun sinergisitas antara pemerintah daerah, bersama TNI & Polri, serta sejumlah elemen masyarakat dalam membentuk satgas pencegahan dan upaya pemadaman hutan & lahan. Satgas ini sendiri dimulai dari tingkat kabupaten, hingga ke unsur paling rendah yakni tingkat desa.

Satgas ini sendiri dilengkapi dengan tim penyidik sebagai langkah untuk mengantisipasi dapat melakukan penyidikan langsung jika nantinya ditemukan oknum tidak bertanggungjawab melakukan pembakaran hutan dan lahan. ''Kita punya satgas yang telah dibentuk, dan ini merupakan kerjasama dan sinergi antara pemerintah daerah bersama TNI, Polri, LSM, masyarakat peduli api, dan elemen masyarakat lainnya,'' terang Syamsuar.

Melihat kejadian kebakaran pada tahun 2014, maka tahun 2015 relatif lebih baik. Mengingat hingga akhir februari ini sendiri di kabupaten Siak hanya ditemukan dua titik api yang sedang terus berusaha diatasi. ''Ditingkat kecamatan kendali satgas ini dipegang langsung oleh camat, bekerjasama dengan Kapolsek & Danramil yang hari ini masih disibukkan dengan aksi pemadaman,'' ungkap Syamsuar. (rls)