KETIKA pertama kali dipercaya mengelola CPP Blok, peralihan dari Chevron yang kala itu masih bernama Caltex Pacific Indonesia, ada muncul pesimisme tentang ketidaksiapan perusahaan daerah di dalam mengelola migas yang berada di kawasan Zamrud dan Pedada. Akan tetapi, Badan Operasi Bersama (BOB) yang dibentuk oleh PT Bumi Siak Pusako bersama dengan Pertamina Hulu menjawab tantangan-tantangan ini dan menepis semua keraguan, ketidaksiapan sebuah perusahaan daerah di dalam mengelola migas.

Dilandasi profesionalisme, estetika dan kepekaan terhadap lingkungan BOB, terus berupaya mencari dan mengembangkan sumber daya migas secara efektif dan efisien dengan memperdayakan sumber daya daerah untuk menghasilkan nilai tambah bagi pemegang saham dalam hal ini pemerintahan daerah, karyawan dan masyarakat yang berada di sekitar daerah operasi.

13 tahun sudah BOB PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu mengelola CPP Blok, dan ini bukanlah waktu yang singkat. 9 Agustus 2002, awal mula BOB PT BSP-Pertamina Hulu mulai beroperasi dengan memberdayakan tenaga kerja lokal, setelah penandatanganan kontrak kerjasama pengelolaan CPP Blok pada tanggal 6 Agustus 2002.

Untuk sebuah tekad menjadi lebih mandiri di dalam pengelolaan Blok CPP, pada tanggal 7 Juli 2014, Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu, mencatatkan sejarah baru, untuk pertama kalinya listrik sudah disuplai sendiri melalui Power Plant yang secara keseluruhan terdiri dari 6 generator dengan kapasitas 36 Mega Watt untuk operasional di area Zamrud dan Pedada.

BOB PT BSP-Pertamina Hulu, juga melakukan terobosan-terobosan inovatif, bagaimana sebuah krisis bisa dibuat sebagai sebuah peluang. Apalagi, disaat situasi industri migas sedang dalam kondisi sulit, perusahaan dituntut dapat beroperasi secara efisien dan memiliki daya saing.

''Dalam usianya yang ke-13 ini, BOB PT BSP-Pertamina Hulu akan semakin dewasa dalam bersikap dan bekerja secara profesional. Terima kasih kepada semua stakeholder atas dukungannya, sehingga dapat terbukti mengantarkan putra-putri terbaiknya di dalam mengelola ladang minyak di Blok CPP. Hasil penilaian SKK Migas, BOB termasuk dalam lima besar perusahaan di Indonesia dengan kinerja terbaik yang mampu mempertahankan produksi, diantara CPI, Total E&P Indonesia, Vico Indonesia, dan Medco E&P Indonesia Esia Ltd,'' papar GM BOB PT BSP-Pertamina Hulu Susanto Budi Nugroho.

GM BOB PT BSP-Pertamina Hulu ini juga mengatakan, tantangan kedepan tidaklah mudah mengingat harga minyak dunia lima tahun kedepan masih di level 50. Di usia ke-13 tahun ini, BOB juga melaksanakan forum presentasi ilmiah, yaitu CIP (Continue Improvement Program), tentang sebuah program dimana ketika harga minyak dunia tidak baik, BOB masih bisa eksis melaksanakan program cost efisiensi.

''Harapan kita, pemerintah masih memberikan kepercayaan kepada BOB PT BSP untuk mengelola Blok CPP ini, meski kontrak ini akan berakhir pada tahun 2022 mendatang,'' jelasnya.

BOB PT BSP-Pertamina Hulu, juga memiliki tanggung-jawab terhadap masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi. Salah satunya ditunjukkan dengan bentuk kepedulian kepada komunitas, peningkatan taraf kesehatan, pendidikan, pemberdayaan potensi sumber daerah dengan mempromosikan kemitraan dengan usaha kecil, salah satunya dalam Program Kemasyarakat Penunjang Operasi (PKPO).

Susanto Budi Nugroho mengajak seluruh manajemen beserta karyawan agar bekerja keras dan ikhlas dalam menjalankan amanah nasional ini. Bersamaan dengan hari jadi BOB PT BSP – Pertamina Hulu, Susanto berharap baik manajemen maupun karyawan dapat menanamkan nilai-nilai Siak Melayu (Sinergi, Integrity, Accountibility, Kompetensi, Monitoring, Evaluation, Learing, Action, Yield (Excellent), Unity), untuk menciptakan budaya baik dan bersih dalam bekerja, sehingga terwujudnya sikap profesional demi meningkatkan produksi di masa selanjutnya.

GM BOB PT BSP-Pertamina Hulu ini juga berterimakasih kepada seluruh stakeholder atas segala dukungannya, sehingga putra putri terbaik daerah mampu mengelola ladang minyak blok CPP ini, bahkan menembus lima besar terbaik nasional dalam kinerja dan pencapaian produksi.

''Dalam 13 tahun ini kita bisa mencapai apa yang kita harapkan. Apa yang kita capai tidak terlepas dari upaya semua pekerja dari top level hingga bottom level. Namun perlu kita ketahui BOB PT BSP – Pertamina Hulu kedepannya harus baik dan bersih,'' katanya.

Susanto Budi Nugroho berpesan kepada seluruh manajemen dan karyawan untuk menerapkan prilaku baik dan bersih dalam segala aktivitas sesuai motto perusahaan. Baik dalam pengelolaan, baik dalam sisi kinerja antar tim serta berprilaku bersih.

''Kita harapkan manajemen dan karyawan bekerja sesuai syariah. Dengan upaya dan doa serta prilaku yang bersih, Insha Allah BOB PT BSP – Pertamina Hulu lebih baik kedepannya,'' ujarnya.

Sementara itu, dalam pandangan perwakilan SKK Migas, Hanif Rusdi, capaian-capaian yang sudah dilakukan BOB PT BSP-Pertamina Hulu adalah sebuah hasil yang sangat memuaskan, terutama ini datang dari perusahan daerah yang mengelola migas. Meski demikian, Hanif mengingatkan BOB PT BSP-Pertamina Hulu, jangan berpuas diri, karena masih banyak tantang-tantangan kedepan, apalagi perubahan-perubahan dalam harga minya dunia. Bupati Siak yang diwakili Wakil Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi sempena 13 tahun BOB PT BSP-Pertamina Hulu, menyampaikan dukungan terhadap program CSR Perusahaan kepada masyarakat Siak. Sejumlah harapan juga disampaikan Alfedri, diantaranya kebijakan pengalihan lifting, dukunan elektrifikasi daerah, hingga dukungan pembangunan refinery. ''Selama ini proses lifting atau pengapalan minyak dilakukan BOB PT BSP-Pertamina Hulu dilakukan di Pelabuhan Dumai. Kedepan, kita berharap hal ini dapat dialihkan melalui Pelabuhan KITB yang digadang-gadangkan akan menjadi lokomotif penggerak perekonomian wilayah Kabupaten Siak di masa depan,'' ujar Alfedri.

Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan adalah sebuah kebanggaan bagi Provinsi Riau, BOB PT BSP-Pertamina Hulu masuk dalam lima besar perusahaan yang mampu mengelola migas dengan profesionalisme.

''Pemerintah Provinsi Riau sangat bangga dengan capaian-capaian yang dilakukan BOB, karena hasil dari BOB mampu mendongkrak PAD, baik itu ditingkat provinsi maupun ditingkat kabupaten. Ditambah lagi, Provinsi Riau juga butuh anggaran yang besar untuk meningkatkan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan,'' paparnya. .

Refleksi 13 Tahun BOB dengan mengusung ''Baik & Bersih'' beberapa kegiatan dilakukan diantaranya Donor Darah ''Setetes Darah Sejuta Kehidupan'' bekerja sama dengan PMI Riau, sekitar 100 karyawan mendonorkan darahnya. Forum presentasi ilmiah Continue Improvement Program (CIP) 2015 serta Pelatihan Character Building ''Internalisasi Visi, Misi & Nilai-nilai BOB''. (rls)