SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Keinginan Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi agar pelaksanaan kegiatan tahunan Tour de Siak (TdS) 2014 yang akan digelar pada 16-21 September nanti lebih meriah dari tahun lalu, harus didukung semua pihak, termasuk ratusan perusahaan yang beroperasi di Negeri Istana ini.

Pihak panitia lokal yang notabene merupakan pejabat setingkat kepala dinas, badan, bagian serta camat juga diminta proaktif untuk mencari suntikan dana dari luar, khususnya perusahaan yang selama ini telah mendapat keuntungan dari Siak. Sehingga, ratusan proposal bantuan itu terpaksa harus disebarkan pihak panitia kepada semua perusahaan.

Apabila nantinya pihak perusahaan membantu berupa uang tunai, apakah tidak menyalahi aturan. Pasalnya, pelaksanaan Tour de Siak ini merupakan "gawean" Pemkab Siak yang biayanya sudah dianggarkan melalui APBD Murni tahun 2014 sebesar Rp1,5 miliar. Sesuai aturan perundang-undangan, pemerintah daerah hanya boleh menerima uang dari perusahaan untuk pembayaran pajak dan retribusi sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD), selain dari itu, maka termasuk kedalam tindak pidana korupsi.

Sekretaris Panitia TdS 2014, Hendrisan membantah kalau bantuan dari perusahaan berupa uang tunai. Dia menegaskan, bantuan itu sifatnya hanya berupa barang jadi. Contoh, membuat baliho atau spanduk yang dipasang disepanjang jalan, atau mendatangkan artis ibukota.

"Artinya, bantuan dari perusahaan, bukan uang yang kita terima, tapi mereka menyiapkan segala keperluan untuk menunjang kegiatan TdS," kata Hendrisan kepada GoRiau.com, baru-baru ini.

Hasil penelusuran GoRiau.com dilapangan, ternyata pernyataan Hendrisan ini sepertinya tidak sesuai dengan fakta dilapangan. Buktinya, salah seorang pejabat humas di salah satu perusahaan mengaku memberikan bantuan dana untuk mendukung kegiatan TdS tahun ini.

"Tahun kemaren juga kita bantu dana, tak enaklah kita sebutkan angkanya," kata sumber yang tak mau namanya ditulis itu.(nal)