PEKANBARU, GORIAU.COM - Bentrok antar warga yang terjadi di Desa Kabun, Kabupaten Rokan Hulu, beberapa waktu lalu belum mendapat respon positif dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Dimana belum ada imbauan baik kepada kepala daerahnya maupun pihak yang berwajib untuk menuntaskan permasalahan tersebut secepatnya.

Asisten I Setdaprov Riau, Kasiaruddin, menyebutkan, hingga saat ini pemerintah masih mempercayakan sepenuhnya kasus ini kepada pihak yang berwajib. "Kita serahkan sepenuhnya," katanya dengan singkat.

Dikatakan Kasiaruddin, sejauh ini pihaknya belum mendengar pokok permasalahan yang menyebabkan atau menjadi pemicu bentrok tersebut. Apakah masalah batas wilayah dan sebagainya.

"Kita belum mendengar mengenai itu. Begitu juga masalah dengan pemerintah bahkan perusahaan setempat, karena itu masih kita percayakan kepada pihak kepolisian," tambah Kasiaruddin.

Insiden yang melibatkan bentrok antar warga Desa Kabun dengan Desa Aliantan tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (18/7/2014). Empat orang warga Desa Aliantan yang bersekolah dari Pekanbaru menuju Desa Aliantan mendapat tindak penganiayaan.

Awalnya, mereka hanya di buntuti dan dipepet warga Kabun menggunakan sepeda motor, namun akhirnya terjadi penganiayaan.

Berdasarkan catatan kepolisian, keempatnya saat itu, diminta berhenti sehingga terjadi perkelahian yang menyebabkan empat warga Desa Aliantan babak belur. Kemudian sekitar pukul 19.30 WIB, korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Kabun dan dilakukan visum.

Selang beberapa jam kemudian, sejumlah warga Desa Aliantan mendatangi Polsek Kabun dan pada saat bersamaan warga Kabun juga mendatangi polsek tersebut.

Saat itulah terjadi pertengkaran mulut antara kedua belah pihak warga. Kedua kubu membentuk kerumunan massa yang mengakibatkan terjadinya perkelahian massal di Jalan Raha, Desa Kabun tepatnya di depan masjid yang mengakibatkan satu orang warga Desa Aliantan luka-luka dan meninggal dunia.

Peristiwa itu kemudian menyebabkan adanya aksi balas dendam yang melibatkan banyak warga dan hingga saat ini masih belum didudukkan.***