PASIRPANGARAIAN, GORIAU.COM - Rokan Hulu bakal punya kampus Sekolah Tinggi Ilmu Quran Syekh Ibrahim (STIQSI), terintegrasi dengan sistem tekhnologi canggih atau sainstek digital bergaya kontemporer pertama di dunia. Lembaga pendidikan ini nanti dikelola Yayasan Badan Pengurus Masjid Agung Madani Islamic Centre (MAMIC) Rokan Hulu.

Informasi ini terungkap saat Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pendirian STIQSI di Aula Lantai III Kantor Bupati Rokan Hulu, Kamis (27/11/2014). Kegiatan itu dipimpin Bupati Rokan Hulu Achmad, turut hadir Wakil Bupati, Sekda, Ketua Koordintaor Penguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertis) Wilayah Riau-Kepri, Kepala, Dinas Badan, Kantor, Pimpinan Pondok Pesanteren se Rokan Hulu dan lainnnya. 

Dalam kesempatan itu, Bupati Rokan Hulu secara tegas mengatakan pemerintah daerah memberikan komitmen untuk mendukung pendirikan kampus tersebut, bahkan pihaknya sebagai pengelolaa yayasan, saat ini tengah mempersiapkan administarasi, yayasan, sarana penunjang, tenaga dosen, kurikulum dan calon mahasiswa.

''Kampus ini mungkin akan menjadi terobosan yang spektakuler, karena konsep kampus alquran terintegrasi dengan sains tekhnologi serta memiliki peralatan canggih, baru pertama di dunia yakni di Rokan Hulu,'' kata Achmad.

''Tahun 2015 mendatang, Perguruan Tinggi (PT) ini akan dilakukan penerimaan mahasiswa baru,'' terang Bupati, program pendidikan bisa dilakukan dengan singkat, namun keunikannya mahasiswa tanpa menggunakan kertas, tapi menggunakan tekhnologi sistem komputerisasi, didukung perpustsaaakan digital milik MAMIC Rokan Hulu.

''Kita harap ini nanti bisa menghasilkan dan memproduksi lulusan-lulusan profesionaal yang ahli dalam bidang ilmu alquran,'' ujarnya. Kemudian, kampus ini sendiri, mengambil nama tokoh tasauf Rokan Hulu Syekh Ibrahim, ini sesuai dengan filosofi Negeri Seribu Suluk, termasuk jati diri daerah ini dan kampusnya akan berada di lingkungan MAMIC Rokan Hulu.

Saat ditanya terkait tenaga pendidikanya, Bupati menjawab, tahun 2015 mendatang akan direkrut tenaga-tenaga dosen professional yang ahli-ahli ilmu al-quran lulusan S1, S2 dan S3. Nanti mereka akan di-PNS-kan, karena kegiatan pendidikan akan didukung pemerintah dengan anggaran dana Rp 3 M  untuk tahap pertama.

Seterusnya, masih di tempat yang sama Mufti MAMIC Rokan Hulu Al-Ustadz Mawardi Muhammad Saleh, mengatakan untuk lembaga pendidikan ini telah diserahkan pada dewan pakar pendirian STIQSI supaya menuyusun program agar  diajukan ke Dirjend Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) Kemenag RI.

''Nanti kita akan membuka dua jurusan yakni Ilmu alquran dan Tafsir Hadits, tahap awal 12 tenaga dosen tetap dengan mahasiswa sebanyak 60 orang, jadi tim akan menyiapkan, kurikulum, mata kuliah, sedangkan pemerintah nanti akan menyiapkan kampus, prasarananya budgeting dan lainnya,'' ujarnya.

Langkah awal, tim dewan pakar sudah dilakukan konsultasi kepada Kemenag RI, Studi Banding (Stuban) ke Institut Ilmu Alquran (IIQ) di Jakarta, kemudian pada akhir Desember 2014 tim akan berkunjung ke perguruan tinggi Islam Negara-negara Timur Tengah, termasuk kampus Universitas Jamiatul Quran di Arab Saudi.

Selanjutnya, Ketua Kopertis Wilayah Riau-Kepri Syaifuddin mengatakan, setelah mendengar ekspos dari tim dewan pakar serta dukungan  pemerintah daerah, melihat ini sebagai sesuatu yang sangat potensial untuk dikembangkan, nanti hasil akan dilakukan pengkajian dengan matang.

''Kita sebenarnya sangat mendukung program ini, nanti kita akan rekomendasikan secepatnya ke Kemenag RI,'' ujarnya.

Memang, pendidikan konsep alquran digital, memang sangat langka, jika terobosan ini dikelola dengan maksimal, kata Ketua Kopertais Wilayah Riau-Kepri ini melihat program akan menjadi icon penting tidak hanya di Asia Tenggara, tapi bahkan di duni. ''Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mendukung, nanti kita akan koordinasikan langsung ke Dirjen PTAI,'' pungkasnya. (ram)