PEKANBARU - Pasca pembatalan pelantikan dua kepala daerah terpilih Kabupaten Pelalawan dan Rohul, Polda Riau langsung mengerahkan 800 personil yang disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan gejolak massa.

Namun hingga Selasa (19/4/2016) sore, Kota Pekanbaru yang dijadikan lokasi pelantikan masih kondusif, dalam artian tidak ada kejadian menonjol khususnya pergerakan massa. Bahkan sore ini, Gedung DPRD Riau sudah sepi dan tidak seramai pagi tadi.

"Ada 800 personil yang sudah kami kerahkan untuk berjaga-jaga," ungkap Kapolda Riau, Brigjen Supriyanto kepada GoRiau.com Selasa (19/4/2016), di Gedung DPRD Provinsi Riau. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya gejolak masyarakat terkait pembatalan pelantikan tersebut.

Bahkan Brigjen Supriyanto memastikan kalau situasi di Kabupaten Rohul juga masih kondusif, meski kepala daerah terpilihnya, Suparman ditetapkan KPK sebagai tersangka hingga berujung dengan pembatalan pelantikan dirinya sebagai bupati pagi tadi.

Terkait ini, Kapolres Rohul, AKBP Pitoyo Agung Yuwono memastikan kalau wilayah hukumnya masih kondusif. "Masyarakat di sini patuh dan taat hukum. Situasi sampai sore ini normal seperti biasanya," jawab dia saat dihubungi GoRiau.com, Selasa sore.

Sesuai dengan julukan Negeri Seribu Suluk, masyarakat Rohul bisa memaklumi, di mana hingga detik ini situasi Kamtibmas masih kondusif. "Masyarakat di sini damai dan ini kita harapkan terus berlanjut sampai nanti. Jadi tidak ada kaitannya dengan penundaan (pelantikan)," tegasnya.

Meski demikian, sambung Pitoyo, kepolisian di Rohul tetap melaksanakan patroli rutin seperti yang dilakukan setiap hari untuk menekan angka kriminalitas dan sebagainya. "Yang jelas patroli rutin, itu setiap hari. Kalau pengerahan khusus keamanan tidak ada," tutupnya. */Had