PASIR PANGARAIAN, GORIAU.COM - Tertangkapnya oknum Polri tertangkap warga sedang asik menyabu di Kuari almarhum Yanto, Dusun Pasir Jambu, Desa Rambah Tengah Hilir (RTH), Kecamatan Rambah, Kamis (29/1/2014) lalu harus menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak. Karena itu, mahasiswa meminta Badan Narkotika (BNK) dan Polres Rohul lebih gesit dan akgresif untuk memberantas peredaran narkoba di Rohul.

Ketua Satuan Pelajar Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma-PP) Riau, Restu Rambah, Sabtu (1/2/2014), meminta kepada BNK Rohul untuk lebih responsif terhadap penanganan peredaran narkoba di Rohul.

''Sangat memalukan sekali, aparat polisi yang selama ini kita percaya untuk memberantas, ternyata mereka sendiri sudah terlibat, jadi kami minta semua elemen di Rohul menyadari itu, tidak hanya aparat Polri saja, tapi eksekutif, legislatif, Ormas, OKP juga harus tampil memusuhi dan membuat tekad perang terhadap narkoba,'' tegas Restu juga putra asli Rohul.

Ketua Sapma PP Riau, menilai peredaran narkoba di Rohul ibarat gunung es, kejadian penyanderaan oknum Polri tertangkap nyabu itu, seharusnya menjadi sebuah catatan penting, bagi semua elemen masyarakat. ''Bagaimana memulihkan kepercayaan masyarakat jika Polri sebagai satu-satunya lembaga yang dipercaya masyarakat untuk memberantas malah ikut terlibat,'' ujar Restu.

Restu juga aktif sebagai anggota KNPI Rohul mengatakan kalau peredaran narkoba Rohul sudah pada kondisi terparah, bahkan di kalagan pelajar pun sudah terjangkit virus mematikan itu, jadi kalau tidak ada langkah responsif dan preventif bagaimana masa depan generasi muda di Rohul.

''Kita lihat BNK Rohul hampir satu tahun terakhir tidak aktif dalam gerbrakan anti narkoba, kegiatan hanya serimonial saja, itupun dilakukan hanya sekali setahun, kita melihat mereka tidak serius dalam pemberantasan barang haram itu,'' kritik Restu.

Kapaolres Rohul AKBP H. Onny Trimurti Nugroho, SE, SIK, MH melalui Kasat Narkoba Rohul AKP Seno mengatakan, institusi Polri tetap komit dalam pemberantasan Narkoba di Rohul sejak Januari tahun 2014 ini, dari 12 Polsek dan Suksektor Polsek Rohul, sudah 7 Polsek dilakukan tes urine, ditambah dengan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas II B Pasir Pangaraian.

''Renacana seluruh Polsek akan kita lakukan tes, namun karena ada konflik di lima desa batas Kampar-Rohul, maka sempat terhenti, tapi nanti kedepan akan kita lanjutkan,'' Ujar Seno juga Kalaksa BNK Rohul.

Selain tindakan aplikatif, juga Polres Rohul dan BNK lakukan himbauan berupa bilboard, spanduk, baliho, Bahkan, kata Kasat Narkoba Rohul, pihaknya terus secara bergiliran melakukan sosialisasi bahaya narkoba baik lembaga organisasi maupun pelajar. ''Kami juga berharap adanya bantuan dan partisipasi masyarakat, jika ada mendengar informasi dan mengetahui, supaya memberitahukannya pada kita," ujar Seno. (srt)