PASIRPENGARAIAN, GORIAU.COM - Banjir besar yang melanda lima desa di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu, tidak saja merendam 2.182 rumah penduduk, tapi ruas jalan provinsi yang menghubungkan Bonai menuju Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkasli ikut terendam banjir dengan ketinggian air sekitar satu meter.

Kondisi itu, menyebabkan terputusnya arus lalulintas dari Kecamatan Bonai menuju Duri. Selain itu kondisi ini diperparah dengan terdapatnya sejumlah titik jalan yang berlubang dan bergelombang. Sehingga kendaraan roda dua, roda empat atau mobil pribadi maupun truk interkuler tidak bisa melintasi jalan provinsi tersebut. Meski ada jalan alternatif meleati jalan perkebunan milik PT Graha Permata Hijau, namun tidak bisa digunakan karena di ujung jalan juga terjadi banjir.

Terputusnya arus lalulintas Bonai Darussalam menuju Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis itu, dibenarkan Camat Bonai Darussalam Taslim, Jumat (21/11/2014) petang.

''Hari ini, jalan provinsi dari Bonai Darussalam menuju Duri sudah putus, tidak bisa dilalui kendaraan bermotor, karena ketinggian air lebih dari 1 meter,'' jelasnya.

Taslim menghimbau, kepada masyarakat yang akan melintasi Kecamatan Bonai Darussalam menuju Duri atau sebaliknya dari Duri menuju Bonai Darussalam untuk sementara waktu agar dapat mencari jalan alternatif lain.

''Kemarin masih bisa dilalui kendaraan roda empat atau truk karena ketinggian air 50-60 sentimeter. Kalau hari ini, air sudah mencapai 1 meter lebih,'' jelasnya.

Untuk jalan alternatif melalui simpang PT Graha Permata Hijau hanya sampai ke Desa Kasang Padang hingga perbatasan dengan Desa Bonai. Setelah itu jalan provinsi tak bisa dilalui. ''Jalan provinsi dari Desa Bonai menuju Sontang sudah putus dan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Kalau menggunakan speed boat dari Kasang Padang menuju Desa Sontang melalui perairan sungai masih bisa, tapi memakan waktu lebih kurang dua jam,'' ujar Dia.

Dia menghimbau kepada masyarakat di Kecamatan Bonai Darussalam untuk tetap waspada terhadap banjir yang terjadi di lima desa. Bila warga membutuhkan pertolongan evakuasi agar dapat melaporkan ke aparat desa dan camat atau petugas BPBD dan Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Rohul.

''Kita berharap warga yang rumahnya terendam banjir dapat mengungsi ke tenda darurat yang telah disiapkan BPBD maupun Dinsosnakertrans di desa tersebut, untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa dan sesuatu yang tidak dinginkan,'' tuturnya.

Butuh Sembako

Meski pemerintah daerah telah mendrop kebutuhan sembako maupun makanan siap saji untuk korban banjir yang melanda lima desa Kecamatan Bonai Darussalam, namun saat ini korban banjir di Desa Kasang Mungkal, Teluk Sono masih membutuhkan beras dan air mineral.

''Kita sudah laporkan ke Dinsosnakertrans, katanya stok beras sudah habis. Berharap secepatnya kebutuhan sembako untuk korban banjir segera dikirim ke Bonai Darussalam," ungkap Camat Bonai Darussalam Taslim.

Sementara itu, Kepala Dinsosnakertrans Rohul Teengku Rafli Armien membenarkan, stok beras di Kantor Dinsosnakertrans Rohul habis. Karena sebelumnya stok sembako yang ada, telah dibagikan kepada korban banjir di Kecamatan Rambah, Rambah Hilir, Kepenuhan, Kepenuhan Hulu, Rambah Samo dan Kunto Darussalam.

Diakuinya, Kamis, (20/11) siang, Bupati Rohul Achmad dalam peninjauan banjir telah menyerahkan secara simbolis beras dua ton, mie instant, minyak goreng, sarden, gula untuk tiga desa yakni Desa Bonai, Titian Gading dan Desa Bonai.

Direncanakan, Minggu (23/11/2014), Dinsosnakertrans Rohul akan mendistribusikan kebutuhan sembako yang diperlukan korban banjir untuk dua desa Kasang Mungkal, Teluk Soni dan desa yang telah habis kebutuhan sembakonya.Tapi sebelumnya Ketua K3S Rohul Magdalisni Achmad juga telah menyalurkan bantuan sembako di Bonai Darussalam, Kepenuhan, Kepenuhan Hulu. (ram)