BAGANSIAPIAPI, GORIAU.COM - Ada-ada saja istilah yang berkembang jelang pemilihan kepala daerah. Salah satunya ''air dalam kepalan tak tumpah''. Usut punya usut, istilah itu diberikan kepada calon bupati yang sangat pelit, sangking pelitnya, dia mampu menggenggam air dengan tangan tapi air tersebut tak berkurang.

Istilah itu berkembang di beberapa kedai kopi dan kantor pemerintahan di Bagansiapi-api, Rokan Hilir, Riau. Meski banyak anekdot dan gurauan untuk para calon bupati, namun istilah yang paling unik adalah ''air dalam kepalan tak tumpah''.

''Siapa kira-kira yang kita pilih ya... Kalau si Anu terpilih jadi bupati pelitnya minta ampun. Ibarat air dalam kepalan tak tumpah,'' ujar Rambe, salah seorang warga simpang benar kepada GoRiau.com, Sabtu (28/3/2015) seraya mempraktekkan bentuk kepalan tangan. Dikatakannya, istilah itu juga diterima dari kawan yang sering bicara tentang calon bupati. Dan istilah itu sudah populer di kalangan warga.

Berbeda yang disampaikan Ansu (37) warga Ujung Tanjung. Menurutnya calon Bupati Rohil yang mendaftar harus mempunyai track record yang baik dan tidak pernah terendus kasus korupsi dan juga penyalahgunaan jabatan.

''Sebenarnya masyarakat sudah tahu sifat dan karakter calon bpati yang sudah mendaftar. Cuma mereka diam saja. Hingga saat ini masyarakat masih menunggu calon yang benar-benar mendapat hati di masyarakat," ujar Ansu.

Memang cukup mengherankan. Dari 700 ribu penduduk Rokan Hilir, tidak ada satu pun yang berminat sungguh-sungguh menjadi bupati. Buktinya, dari nama-nama yang disebut-sebut akan maju menjadi calon bupati periode mendatang, belum ada nama-nama baru yang diharapkan bisa melakukan regenerasi kepemimpinan di Rokan Hilir. (amr)