BAGANSIAPIAPI, GORIAU.COM - Tragedi robohnya bangunan kubah dan atap mesjid raya Rimba Melintang, Rokan Hilir Riau, menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Rokan Hilir. Peristiwa itu merupakan sinyal peringatan bagi Pemkab untuk melakukan uji kekuatan bangunan mesjid di seluruh kecamatan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Salah seorang warga Rokan Hilir, Rizal, kepada GoRiau.com, Minggu (29/3/2015) meminta pihak terkait menguji seluruh mesjid di Rokan Hilir yang dibangunan oleh pemerintah. Pasalnya, jangan sampai terjadi mesjid roboh disaat masyarakat menunaikan ibadah, apalagi beberapa bulan lagi akan memasuki bulan puasa.

''Kita minta, dari peristiwa ini menjadi catatan penting untuk Pemkab. Tolong diuji kekuatan bangunan seluruh mesjid yang ada di Rohil, khususnya yang dibangun Pemkab. Jangan sampai terjadi lagi, apalagi jika itu terjadi saat umat Islam beribah. Bisa jatuh korban jiwa,'' ujarnya.

Dijelaskan, mesjid merupakan sarana vital yang dibutuhkan masyarakat. Karena itu, dalam pembangunannya harus terencana dengan baik. Karena jika terjadi musibah akan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar.Seperti diberitakan sebelumnya, mesjid raya Kecamatan Rimba Melintang, Rokan Hilir Riau, roboh. Saat roboh, suaranya sempat mengagetkan warga karena mencapai radisu 300 meter dari lokasi.

Peristiwa itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Sabtu (28/3/2015) sore. Bangunan yang robih adalah atap dan kubah mesjid. Peritiswa itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Menurut keterangan jemaah mesjid, Buyung (65), ambruknya mesjid raya, sebagian besar terjadi pada atap kubah serta bangunan masjid, kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Dijelaskan, sebelum mesjid itu roboh, beberapa warga mendengar bunyi krek - krek dari atas dan disusul ambruknya kubah mesjid. Kuatnya suara dentuman mencapai radius 300 meter sehingga membuat masyarakat berbondong-bondong berlarian melihat kondisi mesjid. Beruntung tidak ada korban jiwa karena pada saat itu mesjid dalam keadaan kosong.

Buyung memperkirakan, atap, pondasi dan kubah mesjid roboh karena gagal kontruksi. Namun dia kurang mengetahui kapan mesjid raya itu mulai dibangun. Namun demikian, jemaah mesjid berharap agar pemerintah mencari tahu penyebabnya serta memperbaiki puing puing mesjid.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rokan Hilir, Drs Wan Ahmad Syaiful,M.Si saat dimintai tanggapannya oleh GoRiau.com, Minggu (29/3/2015) mengatakan, jika menilai kondisi bangunan, besar kemungkinan rencana dan pelaksanaan kontruksi bangunan tidak sesuai.

Dikatakan, diperkirakan tiang-tiang mesjid tidak mampu menahan besar dan beratnya kubah sehingga menyebabkan bangunan ambruk. ''Kejadian itu merupakan musibah karena perbuatan manusia dan atas izin Allah SWT. Inilah kalau pekerjaan diserahkan kepada orang yang tidak ahlinya maka tunggulah hari-hari kehancurannya,'' ujarnya.

''KIta melihat dari terjadi penyimpangan.dari rencana karena berkemungkinan besi, campuran semen tidak sesuai. Apalagi sebelumnya terkabar isu setiap bangunan mesjid kecamatan, dananya dipotong atau dikorupsi. Untuk itu perlu diselidiki,'' kata Wan. (amr)