PEKANBARU, GORIAU.COM - Siapa bilang sampah tidak berguna? Pertanyaan itulah yang dijawab Soffi Seffen sejak tahun 2007 silam. Di tangannya, sampah yang sengaja dibuang mayarakat Kota Bertuah ini bisa menjadi barang berguna dan bernilai jual.

Soffi Seffen (38 tahun), adalah warga Rejosasi, Tenayan Raya, Pekanbaru. Ibu tiga orang anak ini bekerja sebagai pegawai biasa di Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Provinsi Riau.

Melihat prilaku masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan di Pekanbaru, membuat hati kreator ini terpanggil untuk menyeimbangi prilaku itu. Dia berpikir, apa yang bisa dimanfaatkan dari sampah yang bertebaran di mana-mana. Awalnya, memang ingin menjaga kebersihan lingkungan, akhirnya berbuah manis dengan berbagai apresiasi dan pengharagaan.

Soffi Seffen pun memulai pengabdiannya terhadap lingkungan. Dia menambah kesibukan dengan menjadi pegiat sampah. Sehingga membentuk Daur Ulang (Dalang) Colection tahun 2007 serta Bank Sampah 2011 lalu. Kedua produksi ini telah diresmikan walikota Pekanbaru.

Soffie bersama ibu-ibu rumah tangga sekitra kediamannnya, menyulap sampah bungkus makanan, karton, plastik menjadi berbagai kebutuhan, seperti tas, topi, sendal, pernak-pernik lainnya serta baju carnaval.

Karena kegigihan serta keuletannya itulah, dia dipanggil presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Istana Negara, Senin (10/6/2013) kemarin. Dari 16 provinsi, Soffi Seffen satu-satunya masyarakat Kota Pekanbaru yang mewakili Riau mendapatkan penghargaan Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan.

"Saya sangat senang sekali, bisa mendapatkan penghargaan ini. Kedepan tentu saya lebih bertanggungjawab, bagaimana mengemas sampah menjadi lebih menarik. Bagaimana masyarakat menyadari bahwa sampah itu bukan barang yang tak berguna," ujarnya saat dihubungi, Selasa (11/5/2013).

Hari ini, semua yang mendapatkan penghargaan Kalpataru 2013, diajak jalan-jalan ke Dufan, Ancol, TMII dan tempat wisata lainnya. Selain itu, juga mendapat tropi Kalpataru, Sertifikat serta uang tunai langsung diberikan presiden SBY.(kha)