PEKANBARU, GORIAU.COM - Saat ini Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Kepulauan Riau memiliki jutaan pelanggan dari berbagai kalangan namun yang terdata sebagai pelanggan tarif industri hanya sebesar 289 pelanggan atau sekitar 0,25 persen.

"Terbanyak adalah pelanggan rumah tangga yakni sebesar 1,1 juta pelanggan atau sekitar 89 persen," kata General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Doddy Benjamin Pangaribuan kepada pers di Pekanbaru, Selasa (22/7/2014) sore.

Ia mengatakan, untuk pelanggan tarif bisnis ada sebesar 105.551 pelanggan atau sebesar 8,5 persen sementara untuk pelanggan tarif sosial sebesar 20.470 pelanggan atau sebesar 1,65 persen.

Kemudian untuk pelanggan tarif publik sebesar 7.453 pelanggan atau hanya 0,6 persen dan yang terendah menurut dia adalah tarif industri sebesar 289 pelanggan atau setara 0,25 persen.

Doddy mengatakan, jumlah pelanggan tersebut akan terus meningkat bahkan selama satu tahun ini jumlah pelanggan PLN meningkat lebih dari 15 persen.

Hal itu menurut dia dapat dilihat dari pertambahan kebutuhan listrik di Riau dan Kepri yang terus mengalami penambahan luar biasa.

Doddy mengatakan, kenaikkan jumlah pelanggan cukup membuat pihaknya kewalahan mengingat turut naikkan kebutuhan energi listrik.

Kedepan, lanjut kata dia, PLN WRKR akan berupaya untuk mengoptimalkan kinerja dan menguatkan aset khususnya terkait jaringan yang selama ini memang menjadi masalah utama dalam pendistribusian listrik ke pelanggan.

Ia mengatakan, PLN selama ini tidak bisa menjamin distribusi listrik akan lancar seratus persen karena potensi gangguan yang tidak bisa diantisipasi.

"Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, pemadaman yang terjadi saat ramadan bukanlah disengaja, namun karena adanya gangguan alam yang mengakibatkan tumbangnya tower transmisi 150 kV di Desa Simpang Belimbing, Kabupaten Lahat," katanya.

Atas gangguan itu, lanjut dia, terjadi devisit listrik di Riau sehingga tidak terelakkan adanya pemadaman secara bergilir untuk sejumlah wilayah di Riau. "Kami memohon maaf atas kejadian dan gangguan yang membuat terganggunya aktivitas masyarakat," katanya.(fzr)