PEKANBARU, GORIAU.COM - Merasa perlu memberikan pedoman umat Islam, Al Quran, kepada Gubernur Riau, Annas Maamun saat sidang paripurna istimewa HUT ke-57 Provinsi Riau, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau Zulfa Heri, akhirnya diamankan aparat.

Pengamanan dilakukan petugas Sekratariat DPRD Riau dilakukan setelah Zulfa menuju ke podium dimana Gubernur Riau Annas Maamun sudah berada di podium dan akan berpidato. Begitu Zulfa sudah sampai didepan, dia langsung diamankan petugas ke pintu kiri podium utama, yang biasanya digunakan petugas untuk berkoordinasi.

Begitu diamankan, Zulfa langsung dibawa ke pos pengamanan di gerbang masuk kantor DPRD. Mendapat perlakuan tersebut, para mahasiswa yang juga menjadi undangan pada paripurna tersebut berteriak-teriak memprotes pengamanan karena mereka merasa perlu menyerahkan Al Quran untuk mengingatkan Gubernur tetap mempedomaninya selama menjalankan tugas.

Meski sempat ribut, namun sebagian mahasiswa ini akhirnya keluar dan sidang paripurna tetap dilanjutkan dengan mendengarkan pidato sambutan Gubernur.

Sementara itu, mahasiswa yang diamankan di pos pengamanan, Zulfa Heri mengatakan, pihaknya merasa perlu memberikan Al Quran kepada Gubernur mempedomani isi Al Quran selama menjalankan tugas. ''Kami melihat sikap gubernur banyak yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Baik janji dan tindakannya kadang tidak semua. Maksud kami baik, agar Gubri mempedomani isi Al Quran,'' ujar Zulfa.

Meski tindakan mahasiswa menurut mereka sudah benar, namun petugas pengamanan tetap menyerahkan kasus ini ke aparat kepolisian. Dan akhirnya Zulfa Heri dan dua presiden mahasiswa juga diamankan ke Mapolres Pekanbaru untuk dimintai keterangan. Turut dibawa diantaranya Presiden BEM Universitas Muhammadiyah Riau Muhammad Untung Surapati dan Presiden BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Riau Syahidan. ***