JAKARTA, GORIAU.COM - Guru Besar Besar Ekonomi dari Universitas Riau Almasdi menyatakan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau berkembang sangat pesat. Tahun 2013 saja misalnya luas lahan telah mencapai 2,3 juta hektar dengan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 43 juta ton lebih. Luas perkebunann kelapa sawit rakyat sendiri mencapai 56 persen.

''Jumlah pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi sebanyak 172 unit dengan kapasitas olah 7.800 ton per jam atau 37.440.000 ton pertahun,'' kata Almasdi, saat dihubungi di Jakarta, Minggu 29 Maret 2015.

Maka, kata dia, berdasarkan kondisi itu, semua TBS tidak dapat diolah dalam waktu yang relatif pendek. Tentunya, kelebihan pasokan TBS berdampak terhadap nilai tambah yang diterima petani kelapa sawit. Karena petani kecenderungan menghadapi pasar monopsoni.

Almasdi, mengungkapkan dirinya pernah melakukan penelitian untuk menemukan strategi penataan kelembagaan usaha tani kelapa sawit dalam upaya memacu pertumbuhan melalui pengembangan industri hilir kelapa sawit. Penelitian yang dilakukannya menggunakan metode perkembangan atau developmental research. Dan untuk mendapatkan informasi yang akurat dilakukan dengan metode Rapid Rural Appraisal (RRA), yaitu suatu pendekatan partisipatif untuk mendapatkan data atau informasi dan penilaian secara umum di lapangan dalam waktu yang relatif pendek.

''Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelapa sawit telah memberikan tingkat kesejahteraan yang tinggi di pedesaan," kata Almasdi.

Selain itu kata dia, aktivitas kelapa sawit juga telah menciptakan multiplier effect ekonomi di pedesaan. Tapi kedepan kata dia, dibutuhkan PKS sebanyak 13 unit dengan kapasitas olah 60 ton TBS per jam. Selain itu perlu dilakukan percepatan pembangunan ekonomi pedesaan dengan pengembangan konsep kemitraan dengan pemilik modal. Mitra yang dibangun adalah PKS yang dapat menampung TBS petani swadaya.

''Sistem mitra tersebut melibatkan tiga komponen, yaitu petani melalui kelompoktani dan koperasi, perusahaan pengembang dan lembaga penelitian dari Universitas," katanya. (pri)