PEKANBARU, GORIAU.COM - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan diprediksi kembali marak terjadi. Padahal, situasi tanggap darurat bencana kabut asap baru saja selesai.

Kabar terakhir yang didapat, Satelit Terra dan Aqua kembali mendeteksi kemunculan 40 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera dan terbanyak berada di Provinsi Riau yang mencapai 20 titik.Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau yang diterima, Jumat, jumlah tersebut jauh meningkat dibandingkan sebelumnya dimana titik panas Sumatera tidak lebih dari 10 titik.Khusus "hotspot" di Riau, dilaporkan tersebar di delapan wilayah kabupaten/kota, terbanyak berada di Kota Dumai yakni mencapai lima titik.Tiga diantaranya terdeteksi satelit berada di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, dan satu di Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, serta satu lagi berada di Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur. Kemudian empat titik panas terekam berada di Kabupaten Bengkalis, masing-masing berlokasi di Kecamatan Rupat, Bukit Batu dan Siak Kecil.Selanjutnya di Kabupaten Rokan Hilir terekam ada tiga "hotspot", mulai dari Keecamatan Kubu (2 titik) dan di Rimba Melintang. Sementara di Pelalawan, Siak dan Rokan Hulu, masing-masing terdeteksi dua titik panas yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan.Untuk Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi, hanya ada satu "hotspot" yang berlokasi di Kecamatan Tabung dan Singingi Hilir.Kepala BPBD Riau, Saiq Saqlul Amri mengatakan, peningkatan jumlah titik panas tersebut disebabkan Riau kembali dilanda minim hujan sejak beberapa hari terakhir.Namun Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat pada Kamis (17/4) hanya mendeteksi enam titik panas di Sumatera dan di Riau hanya ada dua titik. "Hotspot" diduga kuat merupakan peristiwa kebakarabn hutan atau lahan penyebab polusi kabut asap. (fzr/ant)