PEKANBARU, GORIAU.COM - Perlu strategi khusus dan penguasaan lapangan yang mumpuni bagi seorang jurnalis sebelum terjun ke lokasi konflik Sumber Daya Alam acap kali terjadi di Provinsi Riau.

Tak jarang konflik melibatkan perusahaan, warga dan aparat keamanan tersebut berujung jatuhnya korban luka serta jiwa. Namun demikian, keselamatan seorang jurnalis tetaplah paling utama dan tak ada nilainya dibandingkan ekslusivitas berita yang diperolehnya dari lapangan.

''Seorang jurnalis harus memiliki strategi khusus dalam meliput konflik sumber daya alam. Jurnalis juga harus menguasai lapangan dan penyebab konflik itu muncul,'' kata Fernando Sihombing, jurnalis yang sering meliput konflik Sumber Daya Alam di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu, Sabtu (19/7/2014), pada Diskusi Buku Antara Ekslusifitas Berita dan Keselamatan Jurnalis, Panduan Meliput Konflik Sumber Daya Alam yang diterbitkan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru bekerja sama dengan Scale Up.

Dalam diskusi yang diakhiri dengan buka bersama tersebut, juga hadir Dosen Ilmu Komunikasi UIN Suska, M Badri, Direktur Eksekutif Scale Up Harry Oktavian serta Winahyu Utami, sebagai penulis selain Imelda Vinolia. Winahyu Utami menjelaskan, buku ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi seorang jurnalis sebelum ia turun ke lapangan saat meliput konflik. Mulai dari apa-apa saja harus dipersiapkan, penulisan berita yang berimbang serta etika jurnalistik dan hukum pers dijelaskan di sini.

Sedangkan Direktur Eksekutif Scale Up, Harry Oktavian mengatakan, konflik sumber daya alam di Riau telah banyak menimbulkan korban. Menurutnya, jurnalis yang meliput konflik tersebut harus memiliki keberanian dan strategi.

''Kita akui konflik sumber daya alam di Riau telah banyak memakan korban. Jadi harus disikapi dengan serius,'' katanya.

Sementara itu, Ketua AJI Pekanbaru, Fakhrurrodzi menjelaskan, diskusi buku tersebut menjadi sebuah kebanggaan bagi AJI secara institusi. ''Informasi kami peroleh dari jurnalis semior, AJI lah pertama kali menulis buku panduan seperti ini di Riau,'' katanya saat memberikan sambutan di depan para undangan yang hadir seperti puluhan anggota AJI, aktivis lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan di Riau serta Humas Chevron. (rls)