PEKANBARU, GORIAU.COM - Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang telah terjadi beberapa minggu ini di Riau tidak mempengaruhi terhadap harga Tandan Buah Segar (TBS), bahkan harga TBS cenderung naik dari minggu ke minggu.

Hal itu terbukti pada saat rapat penetapan harga TBS yang dilakukan di Aula Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Selasa (18/3/2014). Rapat tim tersebut memutuskan kenaikan sebesar Rp 13,12 perkilogramnya. Kenaikan tersebut berlaku dari tanggal 19 Maret hingga 25 Maret 2014.

Kenaikannya antara lain untuk umur 3 tahun Rp 1.567,95/kg, umur 4 tahun Rp 1.750,81/kg, umur 5 tahun Rp 1.873,46/kg, umur 6 tahun Rp 1.928,66/kg, umur 7 tahun Rp 2.002,25/kg, umur 8 tahun Rp 2.064,67/kg, umur 9 tahun Rp 2.131,04/kg, dan umur 10 tahun Rp 2.190,39/kg. Sedangkan untuk Harga CPO yaitu Rp 9.563,83/kg dan PKO yaitu Rp 6.849,38/kg.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs H. Zulher MS, saat ditemui setelah rapat penetapan harga tersebut mengaku gembira dengan harga TBS yang terus naik setiap minggu nya. Dia menyatakan hingga sekarang ini permintaan dari pasar global terus ada dan cenderung naik. Namun dibalik itu dikhawatirkan kenaikan ini tidak akan bertahan lama. Hal itu salah satunya dipengaruhi oleh bencana kebakaran dan asap yang melanda Provinsi Riau hampir satu bulan terakhir. Hampir 20-30% potensi produksi TBS akan hilang dikarenakan asap akibat terhalangnya cahaya matahari oleh asap.

''Dengan adanya bencana asap ini merugikan agro industri kelapa sawit dari hulu hingga ke hilir,'' terang Zulher.

Selain kurangnya sinar matahari yang ditangkap oleh daun Kelapa sawit, dikhawatirkan juga persepsi pasar global terhada agro industri kelapa sawit di Indonesia yang tidak ramah lingkungan. Padaha, katanya, pengusaha perkebunan yang telah lama berinvestasi di Riau telah melaksanakan usaha perkebunan dengan baik dan benar. Namun karena masih adanya oknum tertentu yang membakar lahan maka imbasnya adalah terhadap agroindustri kelapa sawit.

''Koordinasi perusahaan perkebunan terutama yang tergabung dalam GAPKI Riau cukup lancar selama ini. Tidak mungkin mereka yang telah memiliki kebun kelapa sawit belasan tahun akan membakar lahannya. Namun kita akui ada oknum tertentu yang tergiur dengan potensi perkebunan kelapa sawit dan membuka lahan dengan tidak baik. Untuk itu kami mendukung penuh penegakan hukum yang akan dilakukan,'' tegas Zulher. (rls)