SURABAYA, GORIAU.COM - Panahan menjadi salah satu cabang yang menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Riau di Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I Surabaya 2014, Jawa Timur (Jatim). Namun tidak banyak yang tahu, bagaimana perjuangan cabang panahan untuk mencapai titik itu.

Kepengurusan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Riau sebagai wadah atau organisasi yang membawahi cabang panahan Riau tengah mengalami ketidakseimbangan sejak beberapa tahun terakhir.

Carut-marut yang terjadi di internal Perpani Riau membuat cabang tersebut seperti kehilangan induk. Banyak iven atau kejuaraan yang bersifat nasional hingga internasional yang 'terpaksa' mereka lewatkan.

Alasannya tentu saja tidak ada dukungan dengan Pengprov Perpani Riau. Keberadaan atlet dan pelatih dengan kepengurusan seperti terpisah dan berjalan sendiri-sendiri.

Beruntung KONI Riau masih sangat peduli dan cukup besar menyandarkan harapan untuk prestasi bagi cabang tersebut. Terbukti pada PON Remaja I Surabaya, Jatim.

Panahan berhasil menyumbangkan satu medali emas, dua perak dan satu perunggu. Hasil yang sangat membanggakan bagi cabang yang tengah mengalami kepengurusan organisasi yang carut-marut.

"Kita bangga dengan renang, mereka bisa berprestasi di tengah masalah yang terjadi di kepengurusan organisasi mereka," kata Ketua Umum KONI Riau, Emrizal Pakis, di Surabaya, Jatim, Sabtu (13/12/2014).

Sejauh ini, Kontingen Riau sudah berhasil mengamankan 4 medali emas, 7 perak dan 8 perunggu. Dengan hasil tersebut, Riau berada di peringkat ketujuh.

4 medali emas Riau tersebut masing-masing disumbangkan atletik (2), panahan (1) dan anggar 1. Menyusul 7 medali perak masing-masing atletik (2), panahan (2), senam (2) dan silat (1). Sementara 8 medali perak didapat dari cabang anggar (2), senam (2), renang (2), atletik (1) dan panahan (1).

"Secara keseluruhan, ini pencapaian yang sudah luar biasa. Karena kita berada dekat dengan daerah-daerah kuat yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa," pungkas Emrizal.***