PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemilihan Kepala Dearah Gubernur dan Wakil Gubernur Riau putaran kedua hanya tingga menghitung hari. Tepat 27 November, pesta demokrasi itu akan dilaksanakan dengan dua pasang calon. Berikut adalah jaminan agar calon pemimpin terpilih dapat menjalankan amanah rakyat dengan baik.

Pemerhati dari sejumlah universitas di Riau mengharapkan semua pihak menjaga jalannya pemilihan kepala daerah setempat agar bersih jujur dan adil. Karena itu penentu lahirnya pemimpin amanah.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Susqa, Nazir Karim kepada wartawan di Pekanbaru, Sabtu siang (23/11/2013), mengatakan, Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Riau harus bersih dari segala bentuk kecurangan.

Ia juga meminta kepada semua pihak untuk melaksanakan "pesta demokrasi" yang bersih agar masyarakat Riau memperoleh pemimpin yang amanah.

Nazir mengatakan,semua pihak untuk tidak melakukan berbagai kecurangan mulai pengerahan massa ataupun mobilisasi dan penggelembungan suara serta "black campaign" dengan tujuan menjatuhkan. "Karena kemenangan yang diraih dengan kecurangan tidak akan menghasilkan pemimpin yang amanah dan bersih. Hal itu akan menghambat prosesi pembangunan," katanya.

Menurut dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pilkada Riau harus bersikap netral. Karena dengan tanpa keberpihakan, maka akan membuat pelaksanaan pemilihan kepala daerah menjadi jujur dan adil. "Pilkada yang jujur dan adil akan menghasilkan pemilihan gubernur bersih dan menghasilkan pemimpin yang amanah," katanya.

Bagi yang kalah, demikian Nazir, harus berbesar hati dengan kemenangan lawannya serta mendukung pihak yang menang untuk bersama-sama membangun Riau. Begitu pula dengan pihak pemenang, tidak lantas menyisihkan yang kalah, namun harus merangkul dan diajak bekerja sama dalam mewujudkan masyarakat sejahtera.

Rektor Universitas Islam Riau, Detri Karya, mengatakan, pelaksanaan Pilkada Riau pada 27 November 2013 (putaran kedua) merupakan salah satu jalan terpenting untuk menentukan masa depan Riau. "Kedua pasangan yang akan berlaga diharapkan tidak hanya memikirkan kemenangan semata. Namun juga harus juga mempertimbangkan dan memikirkan bersama pembangunan Riau ke depan," katanya.

Siapapun yang menang, menurut dia harus legowo atau berbesar hati tanpa ada dendam dan lainnya. "Termasuk timnya. Karena biasanya tim kandidat yang kalah lebih ganas dibandingkan dengan kandidat yang kalah," katanya.

Pilkada Riau putaran kedua dilaksanakan pada 27 November 2013 dengan dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur. Pasangan nomor urut 1 Herman Abdullah - Agus Widayat (partai gabungan), sementara nomor urut 2 yakni Annas Maamum-Arsyadjuliandi Rachman (Partai Golkar).(fzr)