PEKANBARU, GORIAU.COM - Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH mengklarifikasi dan telah meminta maaf kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, terkait aksi brutal yang dilakukan Kepolisian dalam penyerangan sejumlah mahasiswa di Mushala Assyakirin Kantor RRI Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau dengan menggunakan sepatu didalam rumah ibadah dan sebagai bentuk penistaan.

Kepada GoRiau.com, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watratan SH SSos MH, melalui Kasat Intel Kompol Bainar, mengatakan kedatangannya ke MUI Provinsi Riau, untuk mengklarifikasi dan menyatakan permitaan maaf kepada umat muslim melalui MUI Provinsi Riau, terkait penyerangan pengunjuk rasa didalam Mushala Assyakirin RRI yang terjadi Selasa sore (25/11) lalu.

''Iya, kita datang untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian yang terjadi didalam Mushala RRI beberapa waktu yang lalu," ujar Kasat Intel.

Lalu apakah benar pihak kepolisian juga harus atau mengklarifikasi ke MUI Kota Pekanbaru, ''Ya, rencananya klarifikasi juga ke MUI Kota Pekanbaru." Tutupnya.

Sementara Prof Dr H Muhdini MA melalui humas MUI Provinsi Riau Abdurahman, kepada wartawan melalui telepon selulernya membenarkan tentang klarifikasi dan permintaan maaf pihak Kepolisian terkait kejadian tersebut.

"Ya, Kapolresta Pekanbaru datang dan mengklarifikasi dan meminta maaf atas kejadian tersebut," ujarnya.

Penyerangan mahasiswa oleh Polisi ini terjadi Selasa sore (25/11) lalu, saat mahasiswa yang melakukan aksi demo di RRI dibubarkan paksa oleh petugas karena dinilai tidak memiliki izin atau pemberitahuan.

Karena ketakutan banyaknya mahasiswa yang dipukuli Polisi, makan sebagian mahasiswa berlindung didalam Mushalla yang ada disamping kantor RRI.

Ternyata pihak polisi tetap melakukan pengejaran terhadap mahasiswa yang bersembunyi dan masuk kedalam Mushalla tanpa menanggalkan sepatunya.

Polisi masuk kedalam Mushalla dan menginjak-nginjak sajadah dan lantai tempat beribadah umat muslim.

Atas insiden ini, selain puluhan mahasiswa terluka tindak brutal polisi yang menerobos masuk kedalam tempat suci tersebut lengkap dengan sepatu dan juga menyebabkan lemari kecil tempat penyimpanan sajadah dan Al-Quran rusak. (adt)