PEKANBARU - Kepala Kepolisian Daerah (kapolda) Riau, Brigjen Supriyanto menegaskan, tidak ada satupun calon Polri yang bisa lulus dengan melalui jalan pintas alias menggunakan cara praktik percaloan. Ia rela dipindah tugaskan, jika harus meluluskan mereka yang tidak kompeten sebagai penegak hukum.

"Silahkan siapkan uang, tidak ada seorang pun bisa membuat perubahan keputusan. Uang tidak bisa menjamin kelulusan. Saat saya masih dinas di Mabes, saya pernah didatangi, dijanjikan lahan 1.200 HA agar anaknya lolos Akpol, ya percuma. Sama-sama kita doakan yang menerima masuk neraka. Karena tidak akan berhasil," tegas Kapolda Riau.

Supriyanto menegaskan di depan ribuan orangtua dan peserta calon anggota Polri, di Gelanggang Olahraga Remaja, Pekanbaru, bahwa ia tidak akan pernah takut bila harus dipindah tugaskan, lantaran tidak bisa meloloskan 'titipan' calon Polri, meski itu dari kalangan oknum berbintang atau lainnya. "Yang jelas saya tak bisa nolong, mau bintang satu atau pensiunan, terserah," tegasnya.

Dari sekarang Kapolda Riau memastikan bila nanti ada pihak yang dirugikan lantaran sudah nyetor uang namun tidak lolos, ia tidak bertanggung jawab. "Tak perlu jual sawit, lahan dan sapi, kalau ada tertipu oleh oknum, jangan mengadu kepada kita, kalau sogok, itu artinya tidak ada kepercayaan diri. Lewati saja prosedurnya dengan bersih, akuntable, transparan dan humanis," singkatnya.

Data yang dirangkum GoRiau.com, tercatat ada sekitar 5.772 orang yang mendaftar polisi secara online, dengan rincian 600 orang Taruna Akpol, 4.146 Bintara Polri, 395 Brigadir Khusus dan 631 Tamtama Polri. Total keseluruhan yang sudah verifikasi di Mapolda Riau adalah 2.458 orang, 189 diantaranya Akpol, 1.930 Bintara, 33 Brigadir Khusus dan 306 Tamtama.

Brigjen Supriyanto mengatakan, bila nanti ada oknumnya yang terlibat dalam upaya pelulusan itu, ia dengan tegas menindak sesuai pelanggaran hukumnya. "Semua yang terlibat dalam kegiatan pelanggaran, kita akan lakukan penegakan hukum, kalau perlu pemecatan kita lakukan. Tidak ada pola main uang," pungkasnya. ***