PEKANBARU, GORIAU.COM - Pentingnya koordinasi antara Kepolisian dan masyarakat, menjadi perhatian penting oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan. Untuk mendukung itu semua, tak zamannya lagi polisi menjadi sosok yang ditakuti, namun berwujud rekan bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Pemikiran polisi itu wajib modern mengikuti perkembangan zaman. Sekarang semua tak harus serba formal. Maksimalkan potensi yang ada pada kita. Kalau hoby akik ya ayo dekati masyarakat dengan hoby itu, kalau suka sepeda galakkan dan gabung dengan komunitas, kalau suka ngaji ikuti kegiatan keagamaan," ujar Kapolda Riau, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan, Rabu (22/4/2015).

Hal ini ia tekankan kepada ratusan personil Kepolisian saat menggelar kunjungan kerja ke Mapolres Rohil. "Jadi ngak zamannya polisi itu seram, maksimalkan semua hasrat, karena semakin banyak polisi masuk ke segmen masyarakat, semakin bagus. Contohnya akik, kalo ngak tau yang ketinggalan, gimana mau gabung dengan masyarakat. Nah yang dilarang itu kalau gabung pada komunitas janda," celetuk Jendral bintang satu ini.

Dengan modernisasi pola pikir ini, sambung Brigjen Dolly, maka masyarakat akan semakin dekat dengan aparat penegak hukum. Imbasnya, tentu akan mempermudah upaya polisi dalam menciptakan situasi Kamtibmas dimasing-masing daerah. "Polisi Itu diajak ngobrol sepeda masuk, bahas burung ayok, mancing bisa, bahkan koleksi akik dia jawaranya. Nah kalau soal ayam ntar dulu, bisa terlibat kasus judi ayam," candanya.

Ini penting dilakukan, mengingat terbatasnya jumlah personil kepolisian yang dirasa tidak berimbang dengan jumlah penduduk. "Dengan kedekatan kepada masyarakat, maka informasi mengalir baik, bila ada gangguan, polisi menjadi tumpuan utama melakukan penindakan cepat, termasuk berbagai pencegahan berbagai kasus menonjol," sambungnya.

Sesuai data, Polres Rohil memiliki 13 Mapolsek, dengan total 614 personil. Dengan keterbatasan ini, masyarakat menjadi tumpuan utama dalam penghimpun data cepat. "Tidak ada rugi bila polisi berbaur dengan warga, ambil sisi positif, mau perwira mau bintara silahkan, sehingga masyarakat bisa mengubah persepsi bahwa polisi itu sudah modern," tukasnya. (had)